Peristiwa Berdirinya Landsdrukkerij, Percetakan Negara Pertama di Hindia Belanda yang Dibangun oleh Daendels

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Gubernur Jenderal Hindia Belanda Herman Willem Daendels dijuluki sebagai si tangan besi. Proyeknya memakan ribuan nyawa.
Gubernur Jenderal Hindia Belanda Herman Willem Daendels dijuluki sebagai si tangan besi. Proyeknya memakan ribuan nyawa.

Intisari-online.com - Di Hindia Belanda, perkembangan percetakan tidak terlepas dari peran pemerintah kolonial.

Salah satu langkah penting yang dilakukan oleh pemerintah kolonial dalam bidang percetakan adalah mendirikan Landsdrukkerij, atau Percetakan Negara, pada tahun 1809.

Landsdrukkerij adalah percetakan negara pertama di Hindia Belanda yang dibangun oleh Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels, seorang tokoh militer dan politik Belanda yang memerintah Hindia Belanda dari tahun 1808 hingga 1811.

Landsdrukkerij memiliki tujuan untuk memproduksi cetakan-cetakan resmi yang berkaitan dengan administrasi, kebijakan, dan hukum pemerintah kolonial.

Landsdrukkerij juga menjadi tempat penerbitan media massa pertama di Hindia Belanda, yaitu Javasche Courant, sebuah surat kabar mingguan yang berisi berita-berita dari Eropa dan Asia.

Landsdrukkerij memiliki peran yang penting dalam sejarah percetakan, media massa, dan komunikasi visual di Hindia Belanda.

Landsdrukkerij menjadi saksi dan pelaku dari berbagai peristiwa dan perubahan yang terjadi di Hindia Belanda, seperti perang, revolusi, reformasi, dan nasionalisme.

Landsdrukkerij juga menjadi tempat berkembangnya berbagai jenis dan gaya cetakan, seperti tipografi, ilustrasi, kartografi, dan fotografi.

Artikel ini akan membahas tentang sejarah, tujuan, dan peran Landsdrukkerij sebagai percetakan negara pertama di Hindia Belanda yang didirikan oleh Daendels.

Artikel ini juga akan mengulas tentang produk-produk cetakan yang dihasilkan oleh Landsdrukkerij, seperti lembaran negara, berita negara, dan Javasche Courant.

Selain itu, artikel ini juga akan menyoroti dampak dan pengaruh Landsdrukkerij terhadap perkembangan percetakan, media massa, dan komunikasi visual di Hindia Belanda.

Baca Juga: Diakui Sebagai Bahasa Resmi Di UNESCO, Begini Sejarah Singkat Lahirnya Bahasa Indonesia

Landsdrukkerij didirikan oleh Daendels pada tahun 1809, sebagai bagian dari usahanya untuk mereformasi administrasi dan pemerintahan di Hindia Belanda.

Daendels adalah seorang tokoh yang kontroversial, karena ia dikenal sebagai seorang pemimpin yang otoriter, tegas, dan keras.

Daendels memiliki visi untuk menjadikan Hindia Belanda sebagai sebuah negara modern yang mandiri dan kuat, yang dapat menyaingi kekuatan-kekuatan kolonial lainnya, seperti Inggris dan Prancis.

Daendels menyadari bahwa salah satu faktor yang penting untuk mencapai visinya adalah memiliki sistem komunikasi yang efektif dan efisien.

Daendels melihat bahwa percetakan adalah salah satu alat komunikasi yang strategis, karena dapat memproduksi dan menyebarkan informasi dengan cepat dan murah.

Daendels juga menganggap bahwa percetakan adalah salah satu sarana untuk menunjukkan kekuasaan dan otoritas pemerintah kolonial, karena dapat menciptakan citra dan identitas yang diinginkan.

Daendels memutuskan untuk mendirikan Landsdrukkerij sebagai percetakan negara pertama di Hindia Belanda, yang berada di bawah kendali dan pengawasan langsung pemerintah kolonial.

Daendels menempatkan Landsdrukkerij di Batavia, ibu kota Hindia Belanda saat itu, yang merupakan pusat politik, ekonomi, dan budaya.

Daendels menunjuk seorang Belanda bernama Pieter Elter sebagai direktur pertama Landsdrukkerij.

Elter adalah seorang ahli percetakan yang berpengalaman, yang sebelumnya bekerja di percetakan-percetakan di Eropa, seperti Amsterdam, Paris, dan London.

Landsdrukkerij mulai beroperasi pada bulan Juni 1809, dengan menggunakan mesin-mesin percetakan yang dibawa dari Eropa.

Baca Juga: Perang Puputan Margarana, Peristiwa Heroik I Gusti Ngurah Rai dan Pasukan Ciung Wanara

Landsdrukkerij memiliki staf yang terdiri dari orang-orang Belanda dan pribumi, yang memiliki keterampilan dan pengetahuan dalam bidang percetakan.

Landsdrukkerij juga memiliki perpustakaan yang berisi buku-buku dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan percetakan, media massa, dan sejarah Hindia Belanda.

Landsdrukkerij memiliki tujuan utama untuk memproduksi cetakan-cetakan resmi yang berkaitan dengan administrasi, kebijakan, dan hukum pemerintah kolonial.

Cetakan-cetakan ini meliputi lembaran negara, berita negara, peraturan-peraturan, keputusan-keputusan, pengumuman-pengumuman, laporan-laporan, surat-surat, dan dokumen-dokumen lainnya.

Cetakan-cetakan ini ditujukan untuk berbagai pihak, seperti pejabat-pejabat pemerintah, pegawai-pegawai negeri, pedagang-pedagang, misionaris-misionaris, dan masyarakat umum.

Lembaran negara adalah salah satu produk cetakan yang paling penting yang dihasilkan oleh Landsdrukkerij.

Lembaran negara adalah sebuah publikasi resmi yang berisi informasi-informasi yang berkaitan dengan pemerintahan, seperti peraturan-peraturan, keputusan-keputusan, pengumuman-pengumuman, dan laporan-laporan.

Lembaran negara diterbitkan secara berkala, biasanya setiap minggu atau setiap bulan, dan disebarkan ke seluruh wilayah Hindia Belanda.

Lembaran negara memiliki fungsi untuk memberitahukan dan mengatur masyarakat tentang hal-hal yang berhubungan dengan pemerintah kolonial.

Berita negara adalah sebuah produk cetakan yang berisi berita-berita yang berkaitan dengan pemerintahan, seperti kegiatan-kegiatan, peristiwa-peristiwa, dan perkembangan-perkembangan yang terjadi di Hindia Belanda maupun di luar negeri.

Berita negara diterbitkan secara berkala, biasanya setiap minggu atau setiap bulan, dan disebarkan ke seluruh wilayah Hindia Belanda.

Baca Juga: Jakarta dalam Bahaya, Peristiwa Belanda Rencanakan Agresi Militer II pada Tahun 1948

Berita negara memiliki fungsi untuk memberikan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat tentang hal-hal yang berhubungan dengan pemerintah kolonial.

Selain memproduksi cetakan-cetakan resmi, Landsdrukkerij juga memiliki peran sebagai tempat penerbitan media massa pertama di Hindia Belanda, yaitu Javasche Courant.

Javasche Courant adalah sebuah surat kabar mingguan yang berisi berita-berita dari Eropa dan Asia, yang bersumber dari surat-surat, laporan-laporan, dan koran-koran asing.

Javasche Courant diterbitkan pertama kali pada tanggal 1 Agustus 1809, dengan menggunakan bahasa Belanda.

Javasche Courant memiliki fungsi untuk memberikan hiburan dan wawasan kepada masyarakat tentang hal-hal yang terjadi di dunia.

Landsdrukkerij juga memiliki peran sebagai tempat pembelajaran dan pengembangan keterampilan dan pengetahuan dalam bidang percetakan.

Landsdrukkerij menjadi tempat bagi orang-orang Belanda dan pribumi untuk belajar dan bekerja dalam bidang percetakan, seperti menulis, mengedit, mencetak, dan mendistribusikan cetakan-cetakan.

Landsdrukkerij juga menjadi tempat bagi orang-orang Belanda dan pribumi untuk mengembangkan berbagai jenis dan gaya cetakan, seperti tipografi, ilustrasi, kartografi, dan fotografi.

Artikel Terkait