Penggunaan perumpamaan pohon ini menggambarkan bahwa sejarah memiliki permulaan seperti akar, kemudian tumbuh dan berkembang dari tahap yang sederhana menjadi lebih kompleks.
Inilah mengapa skema silsilah keluarga sering digambarkan menyerupai akar pohon.
Dalam skema itu terdapat asal-usul nama, nenek moyang, dan kerabat lainnya.
Selain itu, pohon sering kali diibaratkan sebagai satu kejadian, perkembangan, atau pertumbuhan dari sebuah peristiwa yang saling terkait.
Sebagai contoh, sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Proklamasi kemerdekaan tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi merupakan hasil dari rangkaian peristiwa Perang Dunia II yang menyebabkan Jepang menjajah Indonesia, dan kemudian terpaksa mundur karena kekalahan dalam perang.
Jika dilihat lebih jauh ke masa lalu, proklamasi kemerdekaan berhasil terlaksana berkat semangat kemerdekaan yang berkobar sejak kebangkitan nasional di awal abad ke-20.
Proklamasi tersebut memicu revolusi di berbagai wilayah, kemunculan Orde Lama, Orde Baru, hingga era reformasi yang kita alami saat ini.
Setiap peristiwa dalam sejarah ini saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan, layaknya cabang-cabang pada sebuah pohon.
Peranan Sejarah
Para ahli sejarah umumnya sepakat bahwa sejarah memiliki peranan dan kedudukannya tersendiri, yang dapat dibagi menjadi tiga aspek: sebagai peristiwa, sebagai cerita, dan sebagai ilmu.
KOMENTAR