Intisari-Online.com - Sejarah bukan sekadar kumpulan kisah masa lalu yang terkubur dalam buku teks.
Di balik lembaran-lembaran sejarah, tersembunyi misteri yang menggugah rasa ingin tahu: Mengapa konsep perubahan dan keberlanjutan selalu ada dalam sejarah?
Dari peradaban kuno yang bercorak agraris hingga era modern yang didorong oleh teknologi, transformasi dan kesinambungan bagaikan dua sisi mata uang yang tak terpisahkan.
Mengapa manusia terus bergerak dan berevolusi, namun tetap memelihara tradisi dan nilai-nilai luhur yang diwariskan dari generasi ke generasi?
Konsep Perubahan: Dinamika Peradaban yang Tak Terelakkan
Perubahan adalah esensi dari sejarah. Sejak awal mula peradaban, manusia didorong oleh naluri untuk beradaptasi dan berkembang.
Penemuan baru, peperangan, migrasi, dan pergolakan politik menjadi agen perubahan yang mengantarkan peradaban pada babak baru.
Revolusi industri, misalnya, mengubah wajah dunia dengan mengantarkan era modern yang penuh dengan kemajuan teknologi.
Seperti yang dikemukakan oleh Heraclitus, sang filsuf Yunani, dalam konsep "panta rei" yang berarti "semuanya mengalir".
Ungkapan ini menegaskan bahwa tak ada yang statis dalam sejarah. Masyarakat, bagaikan sungai yang mengalir deras, terus bergerak dan bertransformasi seiring waktu.
Peradaban yang dulunya terisolasi dan terbelakang kini telah berkembang menjadi bangsa-bangsa yang modern dan saling terhubung.
Baca Juga: Dalam Mempelajari Sejarah Kita Diajarkan Berpikir Secara Kronologis, Ini Artinya
KOMENTAR