Intisari-online.com - Kerajaan Aceh Darussalam, yang berkuasa di pesisir utara Sumatera dari abad ke-15 hingga ke-19, merupakan salah satu kerajaan maritim paling kuat di Nusantara.
Salah satu faktor kunci kesuksesan Aceh adalah diplomasi yang ulung.
Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana Kerajaan Aceh menjalin hubungan dengan berbagai kekuatan besar di dunia, menjadikannya kerajaan modern yang paling maju dalam berdiplomasi.
Ini beberapa bukti, Kerajaan Aceh termasuk kerajaan modern yang paling maju dalam berdiplomasi.
Pada masa kejayaannya, Aceh menjalin hubungan diplomatik dengan berbagai negara, termasuk Portugis, Inggris, dan Ottoman.
Aceh sadar bahwa menjalin hubungan dengan kekuatan besar dapat memberi keuntungan ekonomi dan politik.
Hubungan Aceh dengan Portugis diwarnai dengan pertempuran dan kerjasama.
Pada tahun 1521, Aceh berhasil mengalahkan Portugis dalam pertempuran perebutan Malaka.
Namun, Aceh juga menjalin kerjasama perdagangan dengan Portugis.
Pada abad ke-17, Aceh menjalin hubungan dengan Inggris. Inggris tertarik dengan perdagangan lada dan emas di Aceh.
Baca Juga: Kondisi Ekonomi Kerajaan Aceh, Kekayaan Meilmpah Berkat Lada Putih
Pada tahun 1602, Ratu Elizabeth I dari Inggris mengirim surat kepada Sultan Iskandar Muda, menandakan dimulainya hubungan diplomatik antara kedua kerajaan.
Hubungan dengan Ottoman dan Negara-negara Islam Lainnya
Aceh juga menjalin hubungan dengan Ottoman, yang merupakan kekuatan Islam terbesar di dunia pada masa itu.
Pada tahun 1566, Sultan Alauddin Riayat Syah mengirim utusan ke Istanbul untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Ottoman.
Hubungan ini didasari oleh kesamaan agama dan politik.
Aceh juga menjalin hubungan dengan negara-negara Islam lainnya, seperti Mesir, Yaman, dan Gujarat.
Hubungan ini memperkuat persatuan Islam dan memperluas jaringan perdagangan Aceh.
Diplomasi Aceh: Bukti Kemajuan
Kerajaan Aceh termasuk kerajaan modern yang paling maju dalam diplomasi. Hal ini dibuktikan oleh beberapa faktor:
Aceh menjalin hubungan dengan berbagai kekuatan besar di dunia, baik negara Islam maupun non-Islam.
Aceh memiliki pemahaman yang baik tentang politik internasional dan mampu memanfaatkannya untuk keuntungannya.
Baca Juga: Peninggalan Kerajaan Aceh Darussalam yang Masih Ada Hingga Saat Ini
Aceh memiliki diplomat-diplomat yang cakap dan terampil.
Bukti-bukti Kemajuan Diplomasi Aceh:
Aceh memiliki jaringan diplomatik yang luas. Pada masa kejayaannya, Aceh memiliki hubungan diplomatik dengan lebih dari 20 negara.
Aceh mampu menjalin hubungan dengan negara-negara yang memiliki kekuatan yang berbeda. Aceh mampu menjalin hubungan dengan negara-negara kuat seperti Portugis, Inggris, dan Ottoman.
Aceh mampu memanfaatkan diplomasi untuk keuntungan ekonomi dan politik. Aceh mampu mendapatkan keuntungan ekonomi melalui perdagangan dengan negara-negara lain. Aceh juga mampu memperkuat keamanan dan pertahanannya melalui kerjasama dengan negara-negara lain.
Kesimpulan
Diplomasi Aceh telah memberikan banyak manfaat bagi kerajaan, seperti:
Meningkatkan perdagangan dan ekonomi.
Memperkuat keamanan dan pertahanan.
Meningkatkan pengaruh dan prestise Aceh di dunia internasional.
Kerajaan Aceh runtuh pada abad ke-19 akibat intervensi Belanda. Namun, warisan diplomasi Aceh masih dapat dilihat hingga saat ini.
Kemajuan Aceh dalam diplomasi menjadi contoh bagi negara-negara lain di Asia Tenggara.
Demikianlah, bukti Kerajaan Aceh termasuk kerajaan modern yang paling maju dalam berdiplomasi.