Al-Biruni kemudian dibawa ke istana Mahmud, termasuk banyak ulama lainnya, dan diangkat sebagai peramal istana.
Dia kemudian, melakukan perjalanan ke India bersama dengan Mahmud selama serangan terjadi.
Al-Biruni juga memperoleh beberapa pengetahuan tentang bahasa Sansekerta selama waktu itu dan juga menulis karyanya yang berjudul 'Kitab al-Hind'.
Kontribusinya terhadap sains mencakup temuannya tentang tujuh cara berbeda untuk menentukan arah utara dan selatan.
Dia juga menemukan sistem matematika untuk menentukan awal musim.
Semua pengetahuan ilmiah yang diperolehnya dari bacaan dan pengamatannya, dikumpulkan dalam karyanya 'Al-Qanun al-Mas'udi' (The Masudic Canon).
Itu termasuk karya astronom dan matematikawan Mesir Ptolemy.
Dalam buku ini ia bahkan melakukan inovasi dalam sistem aljabar untuk memecahkan persamaan tingkat ketiga.
Dia mendedikasikan buku ini untuk Mas'ud, putra Mahmud Ghazna.
Karya Al-Biruni yang berjudul 'Kitab Al-Tafhim li-awa il sina at al-tanjim' (Elemen Astrologi), hingga saat ini merupakan topik yang paling luas jangkauannya.
Dia menganggap astrologi sebagai instrumen penting untuk menyampaikan pengetahuan matematika dan astronomi.
Lebih dari separuh bukunya terdiri dari pengajaran astronomi, matematika, geografi, dan kronologi.
Al-Biruni menulis “Tahdid nihayat al-amakin li tashih masafat al-masakin” (Penentuan Koordinat Tempat untuk Koreksi Jarak Antar Kota), yang menjadi karya terkenal terkait geografi matematika.
Buku ilmu matematika ini membahas cara-cara di mana garis bujur dan garis lintang ditentukan.
Dalam buku yang sama, dia juga menemukan arah Mekah dalam kaitannya dengan cakrawala lokal Ghazna, yang kini lebih dari sekadar matematika, tapi juga telah menjadi persyaratan agama.
Al-Biruni berkontribusi dalam bidang geografi dengan merumuskan metode untuk mengetahui jari-jari bumi dengan bantuan ketinggian pegunungan.
Dia melakukan percobaan ini di tempat yang sekarang di Pakistan.
Dia juga menemukan sebuah alat untuk mengetahui berat jenis yang hampir tepat dari beberapa mineral dan logam.
Salah satu karya ensiklopedisnya adalah ‘Tahqiq ma li-l-hind min maqulah maqbulah fi al-aql aw mardhulah’ (Memverifikasi Semua Yang Diceritakan Orang India, Yang Masuk Akal dan Yang Tidak Masuk Akal).
Seperti judulnya, buku itu mencakup semua pengetahuan yang diperoleh Al-Biruni tentang India secara keseluruhan, seperti budaya, sastra, adat istiadat, ritual, agama, dan sainsnya.
Karya ensiklopedi lainnya adalah 'Al-Athar al-baqiyyah an al-qurun al-khaliyyah' (Kronologi Bangsa-Bangsa Kuno).
Dia mendedikasikan buku ini untuk Pangeran Qabus. Buku ini mencakup rincian tentang budaya yang berbeda di seluruh dunia.
Itulah 4 ilmuwan penting Dinasti Bani Abbasiyah lengkap dengan karyanya, semoga bermanfaat.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR