Bahasan yang banyak dinukil oleh ilmuwan Barat dari karangan al-Khawarizmi ini adalah tentang persamaan kuadrat
Sumbangan al-Khwarizmi dalam ilmu ukur sudut juga luar biasa.
Tabel ilmu ukur sudutnya yang berhubungan dengan fungsi sinus dan garis singgung tangen telah membantu para ahli Eropa memahami lebih jauh tentang ilmu ini.
Dia mengembangkan tabel rincian trigonometri yang memuat fungsi sinus, kosinus dan kotangen serta konsep diferensiasi.
4. Al-Battani
Al-Battani dianggap sebagai ilmuwan yang menemukan jumlah hari dalam setahun ada 365 hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik.
Al-Battani adalah seorang ahli astronomi dan matematikawan Muslim yang berpengaruh pada abad pertengahan.
Dia memiliki karya yang sangat populer, yaitu Kitab al-Jiz, yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan dikutip oleh banyak astronom abad pertengahan, termasuk Copernicus.
Selain itu, Al-Battani memiliki penemuan terbesar yang diakui oleh kalangan ilmuwan Eropa dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia, yaitu menemukan bahwa dalam setahun ada 365,24 hari.
Atas pencapaiannya itu, ia bahkan disebut-sebut sebagai astronom terbesar Islam pada abad pertengahan.
Al-Battani lahir sekitar tahun 858 di Harran dekat Urfa, Turki.
Orang Eropa mengenalnya sebagai Albategnius.
Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin Jabir bin Sainan al-Raqqi al-Harrani al-Sabi al-Battani.
Di Raqqah, Al-Battani mulai mempelajari naskah kuno karya Ptolomeus yang semakin membuatnya jatuh cinta pada astronomi.
Saat mempelajari ilmu astronomi, ia menemukan suatu penemuan besar, yaitu aphelium.
Aphelium adalah titik terjauh bumi saat mengelilingi matahari tiap tahunnya.
Al-Battani menemukan bahwa posisi diameter matahari berbeda dengan yang dijelaskan oleh Ptolomeus dalam karyanya.
Temuannya itu juga berbeda dengan teori yang dikemukakan oleh ahli Yunani kuno sebelumnya.
Al-Battani semakin leluasa memelajari naskah kuno Ptolomeus pada era kejayaan Dinasti Abbasiyah di bawah pimpinan Harun al Rasyid.
Setelah Romawi runtuh di Eropa Barat, Dinasti Abbasiyah memerintahkan membeli buku sebanyak-banyaknya untuk kemudian diterjemahkan.
Pada akhirnya, Al-Battani berkontribusi dalam memperbaiki tatanan tata surya dan mengembangkan teori Ptolomeus menjadi lebih akurat.
Selain itu, pengamatannya juga berhasil memperbaiki pengukuran Ptolomeus tentang kemiringan sumbu.
Melalui serangkaian pengamatannya itu, Al-Battani kemudian menemukan bahwa dalam satu tahun ada 365,24 hari. Pada 918, ia mulai tertarik dengan matematika.
Kontribusi terbesar Al-Battani dalam bidang matematika adalah mengenalkan penggunaan trigonometri.
Penemuannya itu memberikan pengetahuan baru dalam penghitungan matematika yang lebih kompleks dan masih digunakan hingga sekarang.
Itulah ilmuwan-ilmuwan penting zaman keemasan Bani Abbasiyah lengkap dengan inspirasinya, semoga bermanfaat.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR