Abbas Ibn Firnas wafat pada tahun 888.
Dia tidak bisa bertahan dari deraan sakit akibat cedera punggung yang diderita saat melakukan uji coba pesawat buatannya.
Pengalaman terbang Ibn Firnas menjadi pelajaran bagi ilmuwan lain.
Gagasannya terus dipelajari oleh ilmuwan-ilmuwan lain setelahnya. Abbas bukan hanya penemu pesawat terbang pertama.
Dia juga dikenal sebagai ilmuwan serba bisa yang menguasai berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
Dia mempelajari halilintar dan kilat, membuat tabel astronomi, dan menciptakan gelas berwarna.
Bahkan, Ibn Firnas menemukan jam air yang disebut Al-Maqata.
Di bidang astronomi, Ia juga mengembangkan peraga rantai cincin yang digunakan untuk menjelaskan pola pergerakan planet-planet dan bintang-bintang.
Atas kontribusinya terhadap ilmu pengetahuan, beberapa negara bahkan memberikan penghormatan khusus.
Pemerintah Libya mengeluarkan prangko bergambar Abbas Ibn Firnas untuk mengenangnya. Irak juga membangun patung sang penerbang pertama itu di sekitar lapangan terbang internasionalnya serta mengabadikan namanya sebagai nama bandara di utara Baghdad.
Baru-baru ini namanya dipakai sebagai nama jembatan di kota asalnya, Cordoba.
Nama Armen Firman sendiri menjadi nama salah satu kawah di bulan.
Perhatikan kisah Abbas ibnu Firnas manusia pertama yang berhasil terbang ini, lalu simpulan apa yang bisa kalian rumuskan?
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR