Sayangnya, perlawanan ini sering kali tidak efektif. Rendahnya tingkat pendidikan dan kesehatan membuat rakyat mudah tertipu oleh penjajah.
Kondisi ini semakin parah dengan diberlakukannya sistem tanam paksa oleh Belanda menjelang akhir abad ke-19, yang menambah penderitaan rakyat pribumi.
Ciri Perjuangan Pasca-1908
Setelah 1908, munculnya organisasi-organisasi perjuangan kemerdekaan menandai era baru dalam sejarah Indonesia, yang dikenal sebagai masa pergerakan nasional.
Pendekatan yang lebih modern dan terorganisir menggantikan cara-cara tradisional. Ciri-ciri perjuangan Indonesia setelah 1908 meliputi:
- Pembentukan organisasi modern
- Perjuangan yang terarah dan terorganisir
- Sifat nasional dengan dukungan kaum terpelajar
- Ketahanan perlawanan, bahkan ketika pemimpin ditangkap
- Penerapan diplomasi sebagai strategi baru
- Tujuan akhir adalah kemerdekaan, bukan sekadar pengusiran penjajah
Baca Juga: Apakah Alasan Jepang Menyerang Indonesia? Ini Penjelasan Lengkapnya
Dengan peningkatan kualitas pendidikan, muncul paham nasionalisme dan patriotisme yang menginspirasi lahirnya organisasi-organisasi nasional seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, Indische Partij, Perhimpunan Indonesia, ISDV, dan Partai Nasional Indonesia.
Pergerakan nasional ini membawa perubahan besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Kisah perjuangan ini mengajarkan kita bahwa strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Eropa tidak hanya efektif, tetapi juga abadi sebagai warisan.
Semangat dan taktik yang mereka gunakan akan terus menginspirasi generasi mendatang dalam memperjuangkan keadilan dan kedaulatan.
Baca Juga: Penjelasan Secara Singkat Perjuangan Nuku dari Kerajaan Tidore
KOMENTAR