Waprakecvara merupakan tepat suci (keramat) sinkretisme antara kebudayaa Hindu dengan kebudayaan Indonesia.
Mulawarman juga melakukan upacara Vratyastoma sebagai keturunan Aswawarman, di mana upacara tersebut adalah penyucian diri untuk masuk kasta Ksatria.
Pada masa Mulawarman, upacara penghinduan tersebut dipimpin oleh pendeta/kaum Brahmana yang berasal dari orang Indonesia asli.
Kondisi tersebut membuktikan kemampuan intelektualnya tinggi, sebab Bahasa Sansekerta bukan bahasa rakyat sehari-hari.
Masa kejayaan Kerajaan Kutai juga ditandai dengan kondisi ekonomi kerajaan yang berkembang pesat dari sektor pertanian dan perdagangan.
Hal tersebut disebabkan, letak kerajaan yang strategis.
Mulawarman juga melakukan upacara pengorbanan emas yang jumlahnya sangat banyak.
Emas tersebut dibagikan kepada rakyat dan dipersembahkan kepada dewa.
Itulah Mulawarman, Raja Terbesar Kutai, Sangat Dermawan Dan Pernah Adakan Kurban 20.000 Ekor Lembu Untuk Kaum Brahmana.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR