Pemerintah kolonial mengupayakan pembangunan West dan Oost Bandjirkanaal melalui kerja wajib yang dikenal dengan sebutan heren diensten.
Diketahui bahwa pembangunan Banjir kanal Barat dan Bannjir kanal Timur tidak dibangun bersamaan namun bergiliran.
Banjir kanal Barat mulai dibangun pada tahun 1850 dengan tujuan untuk mengatasi banjir yang terjadi di wilayah Semarang Utara.
Pasalnya, kawasan Semarang Utara merupakan wilayah yang dianggap sentral danmenjadi pusat kegiatan perdagangan melalui Pelabuhan Semarang.
Namun, faktanya hingga hari ini, banjir masih menjadi tantangan bagi Semarang.
Meskipun telah ada upaya modernisasi dan peningkatan infrastruktur, banjir tetap menjadi masalah yang memerlukan solusi komprehensif dan berkelanjutan.
Sejarah banjir di Semarang adalah cerminan dari perjuangan kota ini melawan bencana alam yang telah berlangsung selama berabad-abad.
Upaya kolonial hingga modern telah dilakukan, namun banjir tetap menjadi ‘luka lama’ yang membutuhkan perhatian dan solusi inovatif.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR