Pembangunan Madinat al-Zahra atau Medina Azahara memerlukan waktu sekitar 40 tahun dan menghabiskan sepertiga dari pendapatan ekonomi Kordoba.
Memasuki abad ke-11, peradaban Islam yang dibangun di Spanyol mulai goyah.
Salah satunya disebabkan oleh serangan pasukan Kristen pimpinan Alfonso VI yang ingin merebut kembali Kota Toledo.
Serangan tersebut gagal dihalau oleh penguasa Islam di Spanyol saat itu.
Meski sudah meminta bantuan Dinasti Berber di Afrika Utara, tetapi Spanyol gagal dipertahankan.
Kota-kota yang dikuasai oleh Islam, seperti Toledo, Kordoba, Sevilla, dan Granada dikuasai kembali oleh penguasa Kristen pada akhir abad ke-15.
Setelah Islam kalah Spanyol dari pasukan Kristen, umat muslim masih ada yang tinggal di Spanyol.
Tapi seiring berjalannya waktu, hak-hak yang didapatkan oleh orang Islam dicabut oleh penguasa Kristen dan membuat banyak dari mereka yang memilih keluar dari Spanyol.
Imigran Muslim masuk Spanyol Beberapa abad setelah kemenangan kembali umat Kristen, perkembangan Islam di Spanyol menjadi tidak jelas.
Barulah pada sekitar abad ke-20, muncul gelombang imigran muslim memasuki Spanyol yang didominasi oleh orang-orang Islam Maroko.
Mereka kemudian membentuk komunitas-komunitas dan ditambah dengan kehadiran muslim dari Amerika Latin dan Eropa Timur.
Perkembangan Islam di Spanyol sekarang tidak begitu signifikan.
Pada 2016, terdapat sekitar 2 juta umat muslim atau sekitar 4 persen dari total populasi Spanyol.
Lebih dari setengah dari umat muslim di Spanyol adalah imigran tanpa kewarganegaraan Spanyol.
Kendati demikian, perkembangan tersebut tetap dibarengi dengan dibangunnya pusat keagamaan Islam di beberapa wilayah Spanyol.
Begitulah, Islam masuk ke Andalusia bukan karena militer akan tetapi sebagai Futuḥ al-Islami yang berperadaban. Pengaruhnya tersebut menyebar sampai ke Eropa Barat. Semoga bermanfaat.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR