Inilah Yang Bukan Termasuk Kelas Penguasa Dalam Pembagian Kelas Masyarakat Andalusia Pra-Islam

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Inilah yang bukan termasuk kelas penguasa dalam pembagian kelas masyarakat Andalusia pra-Islam.
Inilah yang bukan termasuk kelas penguasa dalam pembagian kelas masyarakat Andalusia pra-Islam.

Intisari-Online.com -Menjelang penaklukan oleh muslim, kondisi sosial masyarakat di Andalusia sangat memprihatinkan.

Masyarakat dibentuk menjadi tiga kelas yaitu kelas 1, 2 dan 3, penguasaadalah kelas pertama.

Inilah yang bukan termasuk kelas penguasa dalam pembagian kelas masyarakat Andalusia pra-Islam.

Menurut beberapa sumber, sebelum Islam datang, persoalan sosial di Andalusia begitu memprihatinkan.

Ada beberapa faktor ternyata.

Setelah runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat pada abad ke-5 M, Semenanjung Iberia dikuasai oleh suku Visigoth yang berasal dari Eropa Timur.

Masalahnya, orang-orang Visigoth ini tidak mampumenyatukan dan mengatur wilayah tersebut dengan baik.

Yang ada justru perang saudara yang berkepanjangan,kudeta, juga pemberontakan.

Karena itulah wilayah ini tidakmemiliki kesatuan dan keamanan politik yang kuat.

Selain itu, banyak ketimpangan sosial yang terjadi di Andalusia pra-Islam.

Masyarakat Andalusia sebelum kedatangan Islam terpolarisasi ke dalam tiga kelas sosial, yaitu kelas 1, 2, dan 3.

Mereka yang ada di kelas 1 adalah kelas penguasa, yang terdiri atas raja, pangeran, pembesar istana, pemuka agama, dan tuan tanah besar.

Kelas ini memiliki kekayaan, kekuasaan, dan hak istimewa yang tinggi.

Sementara kelas 2 adalahkelas menengah.

Kelompok yang berada di kelas ini adalah paratuan tanah kecil, pedagang, pengrajin, dan petani.

Kelas ini memiliki kehidupan yang cukup sejahtera, tetapi tidak memiliki pengaruh politik yang besar.

Sementara kelas paling bawah adalah kelas 3.

Kelas ini terdiri atas budak,pekerja kasar, dan orang-orang miskin. Kelas ini hidup dalam kemiskinan, penindasan, dan diskriminasi.

Belum lagi konflik agama di mana orang-orang Visigoth yang Katolik disebut sering melakukan penindasan terhadap pemeluk Yahudi dan Pagan.

Mereka juga sering terlibat dalam konflik dengan Kekaisaran Romawi Timur yang beragama Kristen Ortodoks.

Kondisi membaik setelah Andalusia dikuasa oleh Islam.

Peninggalan-peninggalan penting kekhalifahan Islam di Andalusia terutama dalam bidang arsitektur.

Granada adalah tempat pertahanan terakhir umat Islam di Spanyol.

Di sanaada sisa-sisa kekuatan Arab dan pemikir Islam.

Arsitektur terkenal di seluruh Eropa.

Istana al-Hamrā yang indah dan megah adalah pusat dan puncak ketinggian arsitektur Spanyol Islam.

Beberapa bangunan dengan arsitektur Islam yang kental, seperti menara Giralda, Alcazar Sevilla, Menara Emas Torre del Oro terdapat di Sevilla.

Salah satu menaranya yaitu Giralda terindah di benua Eropa.

Semula, menara ini merupakan minaret atau menara mesjid.

Saat ini menara tersebut beralih fungsi sebagai menara lonceng Katedral Sevilla.

Dekat La Giralda terdapat Alcazar Sevilla. Bangunan spektakuler memiliki ornamen dinding yang memuat skrip berbahasa Arab termasuk frasa Wa Lā Gālib illa Allāh (Tiada Pemenang Kecuali Allah Swt).

Karya arsitektur ini menjadi refleksi sejenis dari arsitektur istana al-Hamrā.

Torre del Oro dengan menara emasnya dibangun yang difungsikan sebagai tempat pengawasan dan pertahanan Sevilla dari serangan musuh.

Akses menuju pelabuhan kota dapat dikontrol melalui menara emas ini.

Rangkaian rantai raksasa yang terdapat di Torre del Oro menyambung dengan menara lain di seberang sungai yaitu Torre de la Plata.

Rantai tersebut digunakan untuk mencegah serangan kapal pasukan Kristen yang mau masuk ke dalam kota.

Pada daerah otonomi Castilla la Mancha terdapat kota Toledo.

Kota ini pernah menjadi ibukota Spanyol sebelum bangsa Moor datang pada abad ke-8 M.

Kota ini pernah pula menjadi salah satu kota pada masa pemerintahan Islam di Spanyol.

Tingkat toleransi kehidupan beragama yang tinggi terdapat di Toledo.

Islam, Yahudi, Kristen dapat hidup berdampingan dengan harmonis, yang pada masa itu disebut La Convivencia (The Coexistence).

Masjid a Mezquita Cristo de la Luzz dibangun pada tahun 999 M oleh bangsa Moor.

Semula, masjid ini diberi nama Masjid Bāb al-Mardūm.

Namanya diambil dari nama gerbang kota Toledo dengan letak 20 m dari masjid.

Lantai mesjid beralaskan tanah.

Desain pilarnya dipengaruhi oleh Mesjid Agung Cordova

Ilmu pengetahuan juga berkembang pesat di Andalusia.

Pada bidang intelektual, ilmu astronomi, kedokteran, filsafat, matematika, kimia, dan fisika dikembangkan oleh para cendikiawan muslim.

Sementara di bidang ilmu sosial, dikembangkan juga ilmu sejarah, sosiologi, dan sastra.

Sebagian besar pengaruh kebudayaan Islam atas Eropa terjadi akibat penduduk kaum muslimin di Spanyol dan Sisilia.

Kebudayaan yang paling menonjol terlihat pada munculnya para ilmuwan dengan masing-masing keahlian di bidangnya.

Fikih

Kebanyakan masyarakat Spanyol Islam menganut mazhab Maliki.

Mazhab Maliki menjadi aliran fikih yang populer.

Di antara ulama fikih yang terkenal adalah Ziyād ibn ‘Abd al-Raḥmān.

Ilmu ini dikembangkan kemudian oleh Ibn Yaḥya.

Dia pernah menjadi kadi pada masa Hisyām ibn ‘Abd al-Raḥmān.

Fukaha terkenal lainnnya adalah Munzir ibn Sa’īd al-Balūti, Abu Bakr ibn al Qutiyyah, dan Ibn Ḥazm.

Bahasa dan Sastra

Bahasa Arab menjadi bahasa resmi dan administrasi dalam pemerintahan Islam di Spanyol.

Bahasa ini diajarkan kepada murid-murid, baik muslim maupun nonmuslim.

Mereka banyak yang mahir dalam bahasa Arab baik dalam berbicara maupun tata bahasa.

Ulama yang terkenal dalam bidang bahasa Arab di antaranya Ibn Mālik, pengarang kitab Alfiyyah, Abu ‘Ali al-Syiblī, Ibn Sayyidīn, Ibn al-Ḥājj, Ibn Khurūf, Abu al-Ḥasan ibn Usfūr, dan Abu Ḥayyān al-Garnatī.

Pada bidang sastra muncul beberapa tokoh penting.

Ibn ‘Abd al-Rābbih, merupakan pujangga yang sezaman dengan ‘Abd al-Rahmān III.

Dia menulis buku al-’Iqd al-Farīd dan al-Agāni.

Ibn Hazm menulis sebuah antologi syair cinta berjudul Tawq al-Hamāmah. ‘Abd al-Wāhīd bin Zaydān (1003-1071) dan Walladah (w. 1087) terkenal dalam bidang syair.

Mereka berdua menggabungkan syair dengan nyanyian.

Muwassah dan Jazal merupakan karya monumental mereka ciptakan pada masa itu sehingga orang-orang Kristen mengadopsinya untuk himne-himne Kristiani mereka

Bidang Seni dan Musik

Syair di Spanyol didasarkan pada model syair Arab.

Syair digabungkan dengan musik.

Tokoh terkenal dalam bidang seni musik yaitu al-Hasan ibn Nāfî yang dikenal dengan Ziryāb (789-857 M).

Ziryāb selalu tampil dalam perjamuan dan pertemuan di Cordova.

Ia mahir dalam menggubah lagu.

Ilmunya diajarkan pada anak-anak bahkan pada budak-budak, sehingga ilmunya menjadi terkenal.

Bidang Filsafat

Ibn Bājah dengan nama aslinya Abu Bakr Muhammad ibn al-Sāyig merupakan tokoh utama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol.

Dia menulis buku terkenal, Tadbīr al-Mutawahhidīn.

Selain dirinya, terdapat Abu Bakr ibn Tufail, penduduk asli Wadi Asy, sebuah dusun kecil di sebelah Timur Granada.

Dia wafat pada usia lanjut pada tahun 1185 M. Dia banyak menulis bidang astronomi, filsafat, dan kedokteran.

Hayy ibn Yaqzân merupakan karya filsafatnya yang terkenal.

Pada akhir abad 12 M, muncul seorang ahli filsafat dalam Islam yaitu Ibn Rusyd (Averroes) dari Cordova.

Dia menjadi pengikut mazhab Aristoteles dalam bidang filsafat.

Bidang Sains

Pada masa Spanyol Islam, ilmu-ilmu kedokteran, musik, matematika astronomi, kimia dan lain-lain juga berkembang dengan baik.

Dalam ilmu kimia dan astronomi, muncul tokoh terkenal yaitu ‘Abbās ibn Farnās.

Dia adalah orang pertama yang menemukan pembuatan kaca dari batu.

Ibrāhîm ibn Yahyā al-Naqqās merupakan ahli dalam astronomi.

Dia dapat menentukan waktu terjadinya gerhana matahari dan menentukan beberapa lamanya.

Selain itu, ia juga berhasil membuat teropong yang dapat menentukan jarak antara tata surya dan bintang-bintang.

Dalam bidang obat-obatan, muncul nama Ahmad ibn Ibas dari Cordova.

Umm al-Hasan ibn Abi Ja’far dan saudara perempuannya al-Hāfiz adalah dua orang ahli kedokteran dari kalangan wanita.

Bidang Sejarah

Pada masa ini, muncul pula pemikir dalam bidang geografi dan sejarah.

Tokoh ilmuwan geografi yang terkenal diantaranya adalah Abu ‘Ubayd Abdullāh bin ‘Abd al-‘Azīz al-Bahri dan Abu Hāmid Muhammad al-Mazīni.

Ibn Jubair dari Valencia (1145-1228 M.) menulis tentang negeri-negeri muslim di Mediterania dan Sicilia.

Ibn Batātah dari Tangier (1304-1377 M.) melakukan perjalanan mencapai Samudera Pasai dan Cina.

Riwayat Granada disusun oleh Ibn al-Khātib (1317-1374 M.)

Tokoh terkenal lainnya yaitu Ibn Khaldūn dari Tunisia, merupakan perumus filsafat sejarah.

Perkembangan ilmu sejarah di Spanyol tidak terpisahkan dari peran Ibn Khaldūn (1332-1406 M.)

Dia dikenal sebagai tokoh yang ahli dalam analisis sejarah maupun historiografi.

Karyanya yang terkenal adalah Muqaddimah, yang digunakan sebagai rujukan ilmu sejarah hingga sekarang ini.

Jadi, itulah yangyang bukan termasuk kelas penguasa dalam pembagian kelas masyarakat Andalusia pra-Islam, semoga bermanfaat.

Artikel Terkait