Intisari-online.com - Tahun 1682 menjadi saksi bisu pergolakan politik yang menegangkan di Kesultanan Banten.
Sultan Ageng Tirtayasa, sang penguasa, dihadapkan dengan pemberontakan yang dipimpin oleh putranya sendiri, Sultan Haji.
Perebutan tahta ini kian memanas dan memicu peristiwa penting, Sultan Haji meminta bantuan VOC untuk keluar dari kepungan pasukan ayahnya.
Hingga akhirnya terjadilah peristiwa Sultan Haji meminta bantuan VOC untuk melawan ayahnya.
Latar Belakang Peristiwa:
Ketidakpuasan Sultan Haji: Sang putra merasa tidak puas dengan kebijakan ayahnya yang dianggap terlalu Anti-Belanda dan menentang VOC.
Ketegangan Politik: Ketidakpercayaan dan perselisihan internal dalam Kesultanan Banten semakin memuncak.
Peran VOC: VOC melihat peluang untuk memperkuat pengaruhnya di Banten dengan memanfaatkan situasi dengan menghasut Sultan Haji.
Kronologi Peristiwa:
Pemberontakan Sultan Haji: Pada tahun 1682, Sultan Haji memimpin pemberontakan terhadap ayahnya.
Pasukannya berhasil merebut Keraton Surawsa dan mengangkat Sultan Haji sebagai raja baru.
Baca Juga: Inilah Peninggalan Kerajaan Banten yang Masih Ada Hingga Kini
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR