Alas dijanjikan 1.000 dinar emas dan kebebasan dari budak dengan cara meracuni makanan Umar.
Namun hal itu diketahui oleh Umar dan mengambil uang hasil suap itu lalu dimasukkan ke Baitul Mal dan membebaskan Alas.
Setelah peristiwa itu, saat dalam perjalanan dari Damaskus ke Aleppo, Umar jatuh sakit hingga akhirnya ia meninggal di bulan Februari tahun 720 Masehi di Usia ke 37 tahun.
Sepeninggal Umar bin Abdul Aziz, tampuk kekhalifahan diserahkan kepada sepupunya yang juga saudara seayah Khalifah Al-Walid dan Khalifah Sulaiman, Yazid bin Abdul-Malik.
Salah satu warisan paling penting Umar adalah memutus konflik antara Bani Hasyim dan Bani Umayyah.
Sebelum zaman Umar bin Abdul Aziz setiap khotbah Jumat selalu diakhiri dengan mencaci maki Ali bin Abi Thalib.
Hal ini telah mengakar dan menjadi budaya Dinasti Umayyah.
Tapi setelah Umar menjadi khalifah, budaya mencaci Ali dihapuskan.
Umar berpendapat bahwa Ali adalah sosok orang saleh dan pemimpin yang dicintai.
Tradisi mencaci Ali di akhir khotbah Jumat pantas untuk dihentikan.
Kebanyakan sejarawan dan kalangan ilmuwan muslim sepakat akan kesalehan Umar bin Abdul Aziz.
Dia dipandang sejajar dengan empat khalifah rasyidah atau biasa dikenal Khulafaur Rasyidin.
Hal inilah membuat Umat bin Abdul Aziz disebut sebagai Khulafar Rasyidin kelima.
Sejarawan Eropa berpandangan bahwa Umar bin Abdul Aziz adalah orang yang idealis dan praktis.
Hal ini dibuktikan pada saat ia menjadi khalifah.
Latar belakangnya sebagai seorang yang berilmu agama dan kemudian menjadi pemimpin negara membuatnya beralih ke pandangan yang modern
Begitu, Khalifah Umar bin Abdul Azis memerintahkan untuk penghimpunan dan penyempurnaan hadis dengan alasan yang sudah disebut di atas.
Baca Juga: Kisah Makam Iman Al-Bukhari di Uni Soviet dan Kontroversinya dengan Kisah Presiden Soekarno
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR