- Daerah Siti Bumi atau Bumija yang terletak di sekitar daerah Kedu
- Daerah Siti Numbak Anyar yang terletak di sekitar daerah Bagelen
- Daerah Pajang, dibagi menjadi Panumping yang meliputi daerah Sukowati dan daerah Panekar yaitu daerah Pajang bagian timur.
3. Mancagara (Manca Nagara) adalah wilayah di luar Nagaragung yang meliputi:
- Mancagara Wétan (Mancanegara Timur), dimulai dari Panaraga ke timur, yang meliputi Magetan, Madiun, Grobogan, Kaduwung, Jagaraga, Panaraga, Pacitan, Kediri, Jipang, Wirasaba, Blitar, Srengat, Lodaya, Pace, Nganjuk, Berbek, Cakuwu, Wirasari
- Mancagara Kilèn (Mancanegara Barat), dimulai dari Banyumas ke barat, yang meliputi Banyumas, Cilacap, Sumedang, Galuh, Priangan
4. Pasisiran (Pesisir) adalah wilayah yang sebagian besar berada di pantai utara Jawa dan sebagian diantaranya diberikan otonomi tersendiri.
- Pasisiran Wétan (Pesisir Timur), dimulai dari Demak ke timur, yang meliputi Jepara, Kudus, Pati, Rembang, Lasem, Tuban, Sedayu, Lamongan, Gresik, Surabaya, Pasuruan, Blambangan
- Pasisiran Kilèn (Pesisir Barat), dimulai dari Demak ke barat, yang meliputi Semarang, Kendal, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes, Cirebon, Indramayu, Karawang
Dua wilayah, Mancagara Wétan dan Pasisiran Wétan, biasanya disebut sebagai Brang Wétan.
Begitu juga untuk Mancagara Kilèn dan Pasisiran Kilèn disebut sebagai Brang Kilèn atau Brang Kulon.
Melalui artikel di atas, kita dapat mengetahui bagaimana sistem pemerintahan Kerajaan Mataram dibawah Sultan Agung, yang terdiri dari struktur birokrasi dan pembagian wilayah.
Sistem ini menunjukkan bahwa Kerajaan Mataram memiliki organisasi yang teratur dan luas.
Sistem pemerintahan Kerajaan Mataram di bawah Sultan Agung juga menjadi salah satu warisan budaya yang patut kita pelajari dan lestarikan.
Baca Juga: Kebijakan-kebijakan yang Dilakukan Sultan Agung yang Menyebabkan Mataram Mencapai Puncak Kejayaan
KOMENTAR