Penjelasan Kebijakan-kebijakan yang Dilakukan Sultan Agung yang Menyebabkan Mataram Mencapai Puncak Kejayaan

Ade S

Editor

Poster film Sultan Agung. Berikut ini penjelasan tentang kebijakan-kebijakan yang dilakukan Sultan Agung yang menyebabkan Mataram Islam mencapai puncak kejayaan.
Poster film Sultan Agung. Berikut ini penjelasan tentang kebijakan-kebijakan yang dilakukan Sultan Agung yang menyebabkan Mataram Islam mencapai puncak kejayaan.

Intisari-Online.com -Kesultanan Mataram adalah salah satu kerajaan Islam terbesar di Pulau Jawa yang berdiri pada abad ke-16 hingga abad ke-18.

Kerajaan ini mencapai masa keemasannya ketika diperintah oleh Sultan Agung, raja yang bijaksana dan visioner.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang kebijakan-kebijakan yang dilakukan Sultan Agung yang menyebabkan Mataram Islam mencapai puncak kejayaan.

Kebijakan-kebijakan tersebut meliputi bidang politik, militer, ekonomi, dan budaya.

Kita akan melihat bagaimana Sultan Agung mengatur wilayah kerajaan, mempersiapkan pasukan, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan melestarikan budaya Jawa.

Kebijakan Politik

Kebijakan politik Sultan Agung adalah memperluas wilayah kerajaan. Wilayah kerajaan Mataram pada saat itu meliputi seluruh wilayah Jawa kecuali Banten dan Batavia.

Sultan Agung berhasil menaklukkan kerajaan-kerajaan lain seperti Surabaya, Madura, Cirebon, Blambangan, dan Pajang dengan menggunakan strategi diplomasi dan perang.

Selain itu, Sultan Agung juga mengatur sistem pemerintahan dengan baik. Ia membagi wilayah kerajaan menjadi beberapa daerah yang dipimpin oleh bupati atau adipati.

Ia juga menetapkan hukum dan peraturan yang berdasarkan pada syariat Islam dan adat Jawa. Ia juga mengangkat para ulama dan kyai sebagai penasihat dan pengajar agama.

Baca Juga: Penyebab Kegagalan Serangan Sultan Agung ke Batavia, Termasuk Pengkhianatan Pembesar Mataram Islam?

Kebijakan Militer

Kebijakan militer Sultan Agung adalah mempersiapkan pasukan yang kuat dan disiplin untuk menghadapi ancaman dari luar.

Salah satu tujuan utama dari kebijakan militer Sultan Agung adalah menyerang Belanda di Batavia.

Ia melancarkan dua kali serangan besar-besaran pada tahun 1628 dan 1629, namun gagal karena faktor cuaca, penyakit, dan persediaan makanan.

Meskipun demikian, serangan-serangan tersebut menunjukkan semangat perlawanan Sultan Agung terhadap penjajah.

Kebijakan Ekonomi

Kebijakan ekonomi Sultan Agung adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan cara mendistribusikan tanah, mengembangkan pertanian, dan mengatur pajak.

Sultan Agung membagi tanah berdasarkan lingkaran wilayah kekuasaannya, yaitu:

- Tanah Narawita: tanah yang ada langsung di bawah kekuasaan raja

- Tanah Lungguh: tanah yang didistribusikan kepada para bangsawan sebagai tanah gaji

- Tanah Perdikan: tanah desa yang di dalamnya ada bangunan suci kerajaan seperti tempat ibadah dan makam

Baca Juga: Mataram Islam: Sebab Pokok Kegagalan Sultan Agung Mengusir VOC dari Batavia pada Tahun 1628 adalah Hal Ini

Kebijakan Budaya

Kebijakan budaya Sultan Agung adalah melestarikan dan mengembangkan budaya Jawa yang berakar pada Islam.

Ia menciptakan berbagai karya seni dan sastra yang menggambarkan nilai-nilai Islam dan Jawa, seperti:

- Kalender Jawa: sistem penanggalan yang menggabungkan unsur-unsur Islam dan Hindu

- Aksara Jawa: sistem penulisan yang berasal dari aksara Kawi dengan pengaruh Arab

- Serat Centhini: karya sastra yang berisi tentang petualangan Ki Panji dan Dewi Sekartaji

- Wayang Kulit: seni pertunjukan yang menggunakan boneka kulit sebagai media untuk menyampaikan cerita-cerita Islam dan Jawa

- Gamelan: alat musik tradisional yang terdiri dari berbagai instrumen seperti gong, saron, bonang, dan kendang

Itulah penjelasan tentangkebijakan-kebijakan yang dilakukan Sultan Agung yangmenyebabkan Mataram Islam mencapai puncak kejayaan. Untuk itulah ia dihormati sebagai salah satu raja terbesar dalam sejarah Indonesia.

Baca Juga: Bawa Kerajaan Mataram Islam Alami Masa Keemasan, Sultan Agung Disebut Sebagai Budayawan karena Hal Ini

Artikel Terkait