Baca Juga: Jelaskan, Apa Hal Menarik Dari Sejarah Daerah Tempat Tinggal Kalian?
Tokoh nonkooperatif beranggapan bahwa Jepang tidak memiliki niat baik untuk memberikan kemerdekaan Indonesia, melainkan hanya ingin memanfaatkan sumber daya alam dan tenaga kerja Indonesia untuk kepentingan perang mereka.
Tokoh nonkooperatif juga menyaksikan sendiri kekejaman dan penindasan yang dilakukan oleh Jepang terhadap rakyat Indonesia, seperti romusha, kerja paksa, dan pemasokan beras.
Hal ini membuat tokoh nonkooperatif merasa bahwa cara terbaik dalam menghadapi Jepang adalah dengan perjuangan yang bersifat radikal atau nonkooperatif.
Beberapa tokoh nonkooperatif yang terkenal adalah Sukarni, Chaerul Saleh, Adam Malik, A. A. Maramis, Armunanto, dan Achmad Subardjo.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan strategi di antara pemimpin Indonesia dalam menghadapi Jepang karena adanya perbedaan pandangan dan kondisi yang dihadapi oleh para pemimpin.
Tokoh kooperatif dan nonkooperatif sama-sama memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, tetapi dengan cara yang berbeda.
Tokoh kooperatif berusaha untuk bekerja sama dengan Jepang dengan harapan dapat memperoleh kemerdekaan secara damai, sedangkan tokoh nonkooperatif berusaha untuk melawan Jepang dengan perjuangan yang bersifat radikal.
Kedua strategi ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tetapi pada akhirnya keduanya berkontribusi dalam membangun dasar-dasar kemerdekaan Indonesia.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR