Intisari-Online.com - Peristiwa Reformasi 1998 yang mengakhiri era kekuasaan Soeharto selama 32 tahun tidak terlepas dari krisis ekonomi yang melanda Asia sejak 1997.
Dan salah satu faktor yang mempengaruhi krisis ekonomi itu adalah keterlibatan IMF dalam peristiwa Reformasi 1998 di Indonesia.
Dalam artikel ini, kita akan membahas kesimpulan tentang keterlibatan IMF dalam peristiwa Reformasi 1998 di Indonesia, yang menimbulkan dampak ekonomi dan politik yang signifikan.
Keterlibatan IMF dalam Peristiwa Reformasi 1998 di Indonesia
IMF atau International Monetary Fund adalah lembaga keuangan internasional yang bertujuan untuk mempromosikan kerjasama moneter, stabilitas nilai tukar, dan perdagangan internasional.
IMF juga memberikan bantuan keuangan dan teknis kepada negara-negara anggotanya yang mengalami kesulitan ekonomi.
Pada tahun 1997, krisis ekonomi yang bermula dari Thailand menyebar ke negara-negara Asia lainnya, termasuk Indonesia.
Krisis ini ditandai oleh devaluasi mata uang, penarikan modal asing, inflasi, defisit anggaran, dan kredit macet.
Untuk mengatasi krisis ini, Indonesia meminta bantuan IMF, yang menawarkan paket pinjaman sebesar US$43 miliar, dengan syarat Indonesia harus melakukan reformasi ekonomi sesuai dengan rekomendasi IMF.
Reformasi ekonomi yang diminta IMF meliputi tiga kebijakan utama, yaitu:
Baca Juga: Dampak Positif dan Negatif Perubahan Kebijakan Pemilihan Umum
KOMENTAR