Intisari-Online.com - Tentu kita pernah bertanya: sejak kapan sejarah pertambangan di Indonesia?
Kompas.ID pernah menulis bahwa pertambangan di Nusantara diperkirakan sudah ada sejak zaman Majapahit.
Dalam tulisan itu, Kompas menulis bahwa Raja Hayam Wuruk pernah memberi perintah kepada Adityawarman, raja Kerayaan Melayu yang jadi bawahan Majahapit, untuk menguasai Sungai Batanghari di Jambi.
Bukan tanpa alasan, perintah itu ternyata terkait adanya pertambangan emas di sekitar Sungai Batanghari.
Dalam artikel tersebut juga secara khusus menyebut Sumatra.
"'Molukken is het verleden, Java is het heden, en Sumatra is de toekomst', artinya 'Maluku masa lampau, Jawa masa kini, dan Sumatra masa depan.'"
Begitu tulis Antonius Purwanto dalam artikel berjudul "Jejak Sejarah dan Perkembangan Regulasi Pertambangan di Indonesia" menyitir sebuah ungkapan populer di kalangan kolonialis Belanda pada abad ke-19.
Di situ dia mau bilang, bahwa Maluku bisa dibilang sebagai masa lampau yang gilang gemilang, tapi memudar seiring dengan memudarnya pamor rempah-rempah.
Sementara Sumatra masa depan karena di pulau itulah surganya pertambangan, dari emas, minyak, hingga batu bara.
Ketika datang ke Nusantara, Belanda membawa serta para ahli geografi dan geologi.
Kelompok peneliti ini bernama Royal Dutch Geographical Society atau Masyarakat Geografi Kerajaan Belanda.
Mereka kemudian mengambil sampel batu-batuan untuk ditelisik kandungan mineralnya.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR