Beberapa contoh sengketa batas wilayah yang terkenal adalah Blok Ambalat dengan Malaysia, Laut Natuna Utara dengan Tiongkok, Pulau Miangas dengan Filipina, dan Pulau Batek dengan Singapura.
Sengketa batas wilayah ini tidak hanya menyangkut masalah kedaulatan dan kedaualatan nasional, tetapi juga masalah ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan.
Sebagian besar wilayah yang dipersengketakan memiliki potensi sumber daya alam yang besar, seperti minyak, gas, ikan, dan mineral.
Selain itu, wilayah perbatasan juga merupakan tempat tinggal dan mata pencaharian bagi banyak masyarakat lokal yang memiliki kearifan dan kebudayaan tersendiri.
Oleh karena itu, sengketa batas wilayah harus diselesaikan dengan cara yang damai, adil, dan bermartabat, sesuai dengan hukum internasional dan prinsip-prinsip persahabatan antarnegara.
Bentuk Dukungan Kita Terhadap Langkah-langkah Pemerintah Dalam Menyelesaikan Sengketa Batas Wilayah
Sebagai warga negara Indonesia, kita juga memiliki tanggung jawab dan peran untuk mendukung langkah-langkah pemerintah dalam menyelesaikan sengketa batas wilayah.
Beberapa bentuk dukungan yang bisa kita lakukan antara lain adalah:
- Menghormati dan menghargai simbol-simbol negara, seperti bendera, lagu kebangsaan, dan lambang negara, sebagai wujud sikap nasionalisme dan patriotisme yang tinggi terhadap tanah air dan bangsa.
- Mengenal dan mencintai sejarah, budaya, dan kekayaan alam Indonesia, serta bersikap kritis dan berani menolak segala bentuk penjajahan, intervensi, dan klaim asing yang tidak berdasar atas wilayah Indonesia.
- Menghormati dan menghargai keragaman suku, agama, ras, dan budaya yang ada di Indonesia, serta menjauhi segala bentuk diskriminasi, intoleransi, dan permusuhan antarsesama, sebagai wujud persatuan dan kesatuan bangsa.
Baca Juga: Mengapa Indonesia dan Malaysia Memilih Jalan Damai dalam Menyelesaikan Sengketa Blok Ambalat?
KOMENTAR