- Bencana alam: Pulau Flores merupakan daerah yang rawan bencana alam, seperti gunung berapi, gempa bumi, dan tsunami.
Bencana-bencana ini dapat menghancurkan habitat dan populasi manusia hobbit secara tiba-tiba dan drastis.
- Persaingan dengan manusia modern: Manusia modern (Homo sapiens) diperkirakan tiba di Pulau Flores sekitar 50.000 tahun yang lalu, dan kemungkinan besar bersinggungan dengan manusia hobbit.
Manusia modern memiliki keunggulan dalam hal teknologi, komunikasi, dan organisasi sosial, sehingga dapat mengalahkan manusia hobbit dalam hal memperebutkan sumber daya dan wilayah.
Apakah Manusia Hobbit Masih Ada?
Meskipun secara ilmiah manusia hobbit telah punah, namun ada beberapa cerita rakyat dan kesaksian yang mengklaim bahwa manusia hobbit masih ada hingga kini.
Baca Juga: Bagandut, Kesenian Tradisional Kalimantan Selatan yang Hampir Punah
Beberapa orang mengatakan bahwa mereka pernah melihat atau mendengar suara manusia hobbit di hutan-hutan Flores, terutama di daerah Mengeruda dan Rampasasa.
Mereka menyebut manusia hobbit dengan nama-nama seperti Ebu Gogo, Opé, atau Ramapé.
Cerita-cerita ini mungkin hanya merupakan mitos atau legenda, namun ada juga kemungkinan bahwa cerita-cerita ini mengandung sedikit kebenaran yang berasal dari ingatan kolektif masyarakat Flores tentang keberadaan manusia hobbit di masa lalu.
Liang Bua adalah sebuah situs arkeologi penting dunia yang menyimpan misteri kaum hobbit, sebuah spesies manusia purba yang unik dan menarik.
Penemuan manusia hobbit telah mengubah pandangan kita tentang evolusi manusia dan keanekaragaman spesies manusia di masa lalu.
Misteri tentang asal-usul, kehidupan, dan kepunahan manusia hobbit masih terus diteliti dan diperdebatkan oleh para ilmuwan, serta tetap hidup dalam cerita rakyat dan imajinasi masyarakat.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR