Para peserta kongres terinspirasi oleh perjuangan wanita di abad ke-19 yang melawan penjajahan.
Mereka memiliki tujuan untuk menyatukan visi dan misi untuk memajukan wanita Indonesia.
Mereka juga ingin menjalin hubungan antara berbagai perkumpulan wanita Indonesia.
Dari Kongres Perempuan Indonesia I ini, lahir dua hal penting yang berpengaruh bagi kehidupan perempuan Indonesia, yaitu:
1) Munculnya keinginan untuk membentuk organisasi yang kuat dengan nama "Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI)".
2) Munculnya tiga mosi yang berkaitan dengan kemajuan perempuan, seperti permintaan peningkatan sekolah rendah untuk perempuan, perubahan aturan dalam pernikahan, perubahan aturan mengenai bantuan janda dan anak yatim.
Setelah kongres pertama, dilanjutkan dengan kongres-kongres berikutnya, yaitu Kongres Perempuan II, III, dan IV.
Pada Kongres Perempuan III yang digelar di Bandung pada 23-27 Juli 1938, mereka membicarakan tentang permintaan kesetaraan hak dan martabat antara pria dan wanita.
Kesetaraan itu juga harus didasarkan pada kodrat dan kewajiban masing-masing.
Selain itu, kongres ini juga menyetujui RUU tentang perkawinan modern yang disusun oleh Ny. Maria Ulfah.
Pada kongres ini, Hari Ibu ditetapkan pada 22 Desember, yang merupakan tanggal berdirinya federasi perkumpulan wanita yang bernama Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI).
Baca Juga: 20 Contoh Ucapan Hari Ibu Untuk Mertua Agar Kita Makin Disayang
KOMENTAR