Desak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu Mendur Dari Jabatannya, Ribuan Warga Israel Demo Di Tel Aviv

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Penulis

Ribuan warga Israel demo di Tel Aviv menuntut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mundur dari jabatannya juga meminta pemerintah Israel segera membebaskan sandera.
Ribuan warga Israel demo di Tel Aviv menuntut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mundur dari jabatannya juga meminta pemerintah Israel segera membebaskan sandera.

Intisari-Online.com -Tekanan terhadap Israel terus menginvasi Gaza tak hanya datang dari luar negeri.

Tekanan juga datang dari warga Israel sendiri.

Sabtu (9/12) kemarin, ribuan warga Israel melakukan demonstrasi di ibu kota Tel Aviv.

Dalam demo itu, mereka menuntut supaya Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mundur dari jabatannya.

Mereka juga menuntut supaya otoritas Israel segera membebaskan sandera di Gaza.

Dari kabar yang beredar, beberapa demonstran juga membawa foto keluarga mereka yang masih menjadi sandera hingga sekarang.

Dari pemberitaan Al Quds, para demonstran meminta pemerintah Israel bekerja sama dengan Hamas untuk mengembalikan para sandera.

Bahkan ada juga seorang yang membawa jam pasir ketika berdemonstrasi.

Jam pasir itu dia gunakan untuk ditunjukkan kepada pemerintah Israel bahwa waktu hampir habis.

Tak sekadar membebaskan, pendemo juga meminta PM mengembalikan anak-anak mereka dalam kondisi hidup.

Kita tahu, masa genjatan senjata antara Israel dan Hamas terjadi pada 24 November dan diperpanjang dua kali hingga 30 November.

Dalam genjata senjata itu, kedua belah pihak sepakah membebaskan para sandera, tahanan, juga lebih banyak bantuak kemanusiaan yang masuk.

Hamas sendiri telah membebaskan sekitar 105 sandera.

Sementara Israel telah melepaskan 240 tahanan Palestina.

Tapi ironis, setelah gencatan senjata selesai, Israel kembali membombardir Gaza.

Mereka mengempur Gaza bagian selatan dan utara secara habis-habisan.

Hamas sendiri berpendirian, tak akan membebaskan sandera sampai pasukan Israel menghentkan agresi militer mereka.

Hamas juga menyebut Israel telahmelanggar kesepakatan gencatan sebelumnya.

Pun begitu dengan Israel yang menyebut kelompok militan asal Palestina itu juga melakukan aksi yang sama.

Semoga persoalan Palestina dan Israel segera mendapatkan jalan keluarnya.

Artikel Terkait