Intisari-Online.com -Siapa dirimu? Pertanyaan ini mungkin terdengar sederhana, tetapi sebenarnya sangat kompleks.
Apakah identitas atau jati diri itu? Bagaimana identitas individu dan identitas kelompok terbentuk? Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi identitas diri dan identitas sosial?
Artikel ini akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan mengacu pada teori-teori dan pendapat para ahli.
Pengertian Identitas atau Jati Diri
Identitas atau jati diri adalah cara seseorang mengenali dan mendefinisikan dirinya sendiri sebagai seorang pribadi yang unik, memiliki karakteristik, nilai-nilai, keyakinan, dan tujuan hidup tertentu.
Identitas diri melibatkan aspek-aspek fisik, psikologis, sosial, dan budaya yang membentuk persepsi individu tentang dirinya sendiri.
Menurut psikolog asal Jerman Erikson, seperti dilansir dari Kompas.com:
"Identitas diri adalah proses pengenalan dan penghayatan diri sendiri sebagai seorang pribadi (personal)."
Identitas diri juga berkaitan dengan konsep diri, yaitu gambaran mental yang dimiliki seseorang tentang dirinya sendiri.
Konsep diri mencakup aspek-aspek seperti harga diri, citra diri, peran diri, dan ideal diri.
Konsep diri dapat memengaruhi perilaku, sikap, motivasi, dan emosi seseorang.
Baca Juga: Tak Sekadar Identitas, Ini Alasan Mengapa Manusia Menciptakan Budaya
Bagaimana Identitas Individu Terbentuk?
Identitas individu terbentuk melalui proses yang panjang dan dinamis sepanjang hidup seseorang.
Proses pembentukan identitas individu dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:
- Faktor internal, yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu, seperti bakat, minat, kepribadian, kecerdasan, dan lain-lain.
Faktor internal ini dapat membantu individu menemukan potensi dan keunikan dirinya.
- Faktor eksternal, yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar diri individu, seperti lingkungan, budaya, norma sosial, pengalaman pribadi, dan lain-lain.
Faktor eksternal ini dapat membantu individu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang dihadapinya.
- Faktor interaksional, yaitu faktor-faktor yang berasal dari hubungan individu dengan orang lain, seperti keluarga, teman, guru, masyarakat, dan lain-lain.
Faktor interaksional ini dapat membantu individu mendapatkan dukungan, bimbingan, masukan, dan umpan balik yang berguna untuk mengembangkan dirinya.
Identitas individu dapat berubah seiring dengan perkembangan dan perubahan yang dialami individu.
Identitas individu juga dapat berbeda-beda tergantung pada konteks dan situasi yang dihadapi individu.
Baca Juga: Bagaimana Jati Diri Bangsa Indonesia dalam Bidang Pendidikan? Simak Berikut Ini
Bagaimana Identitas Kelompok Terbentuk?
Identitas kelompok atau identitas sosial adalah cara seseorang mengenali dan mendefinisikan dirinya sebagai bagian dari suatu kelompok sosial tertentu, seperti agama, etnis, ras, gender, profesi, dan lain-lain.
Umumnyaa, identitas kelompok melibatkan rasa keterkaitan, keterlibatan, peduli, dan bangga yang bersumber dari pengetahuan seseorang tentang keanggotaan dalam suatu kelompok sosial.
Identitas kelompok terbentuk melalui proses yang disebut dengan sosialisasi, yaitu proses belajar dan menyesuaikan diri dengan nilai-nilai, norma-norma, aturan-aturan, dan perilaku-perilaku yang berlaku dalam suatu kelompok sosial.
Sosialisasi dapat terjadi melalui berbagai agen, seperti keluarga, sekolah, media, dan lain-lain.
Identitas kelompok dapat memengaruhi identitas individu, dan sebaliknya.
Identitas kelompok dapat memberikan rasa kebersamaan, kepercayaan diri, dan kesejahteraan bagi individu.
Namun, identitas kelompok juga dapat menimbulkan rasa superioritas, diskriminasi, dan konflik dengan kelompok lain.
Semikian artikel yang menjelaskanapakah identitas atau jati diri dan bagaimana identitas individu dan identitas kelompok terbentuk. Semogaartikel ini dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman yang bermanfaat.