Intisari-online.com - Indonesia dan Palestina memiliki hubungan yang erat dan solidaritas yang tak pernah pudar.
Hubungan ini dimulai sejak tahun 1944, ketika Palestina mengakui kedaulatan Indonesia bahkan sebelum Indonesia memproklamasikan kemerdekaan.
Sejak saat itu, Indonesia terus mendukung perjuangan rakyat Palestina melawan penjajahan dan agresi Israel.
Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang hubungan Indonesia dan Palestina dari masa ke masa.
Perjuangan Bersama untuk Kemerdekaan
Indonesia dan Palestina memiliki sejarah perjuangan bersama untuk kemerdekaan dari penjajah.
Tokoh-tokoh Palestina seperti Syekh Muhammad Amin Al-Husaini dan Muhammad Ali Taher berperan penting dalam mendukung perjuangan Indonesia melawan penjajahan Belanda dan Inggris.
Syekh Muhammad Amin Al-Husaini adalah Mufti Agung Yerusalem yang menjadi pemimpin gerakan nasional Palestina.
Ia mengirimkan surat kepada Presiden Soekarno pada tahun 1944 yang menyatakan pengakuan Palestina terhadap kedaulatan Indonesia dan mengucapkan selamat atas kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.
Muhammad Ali Taher adalah seorang wartawan dan aktivis Palestina yang menjadi salah satu pendiri Komite Arab untuk Indonesia (KAI) pada tahun 1946.
KAI adalah organisasi yang bergerak untuk menggalang dukungan internasional bagi Indonesia, terutama dari negara-negara Arab dan Islam.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Ritual Tabuik, Perpaduan Tradisi Budaya Islam dan Hindu di Sumatera Barat
Peran Presiden Soekarno
Presiden Soekarno adalah salah satu tokoh penting dalam hubungan Indonesia dan Palestina.
Ia adalah salah satu pemimpin dunia yang pertama kali mengutuk agresi Israel terhadap negara-negara Arab pada tahun 1956, ketika Israel, Inggris, dan Prancis menyerang Mesir untuk merebut Terusan Suez.
Soekarno juga mendukung perjuangan rakyat Palestina yang dipimpin oleh Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), yang didirikan pada tahun 1964.
Soekarno menjalin hubungan baik dengan pemimpin PLO, Yasser Arafat, yang mengunjungi Indonesia pada tahun 1984 dan 1993.
Soekarno juga memberikan bantuan militer dan politik kepada Palestina, termasuk dengan mengirimkan pasukan Garuda untuk bergabung dengan pasukan perdamaian PBB di Timur Tengah.
Pengakuan Resmi Indonesia terhadap Kemerdekaan Palestina
Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Palestina pada tahun 1988, setelah PLO menyatakan pembentukan negara Palestina di sesi khusus Majelis Umum PBB di Jenewa.
Indonesia juga menandatangani kesepakatan bersama dengan Palestina untuk memulai hubungan diplomatik di tingkat kedutaan besar pada tahun 1989.
Indonesia membuka kedutaan besarnya di Ramallah pada tahun 1994, sementara Palestina membuka kedutaan besarnya di Jakarta pada tahun 1995.
Indonesia juga mendukung upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB, meskipun ditentang oleh Israel dan Amerika Serikat.
Dukungan Indonesia terhadap Palestina di Forum Internasional
Baca Juga: Perjanjian Sykes-Picot, Pembagian Wilayah Israel dan Palestina yang Memicu Konflik Berkepanjangan
Indonesia tidak hanya mendukung Palestina secara bilateral, tetapi juga secara multilateral di berbagai forum internasional, seperti Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Gerakan Non-Blok, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Indonesia selalu menyuarakan hak-hak rakyat Palestina untuk mendapatkan kemerdekaan, kedaulatan, dan tanah air.
Indonesia juga memberikan bantuan kemanusiaan, pendidikan, dan pembangunan kepada rakyat Palestina, baik melalui mekanisme OKI maupun secara langsung.
Indonesia juga mendukung inisiatif perdamaian yang bertujuan untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina, seperti Inisiatif Perdamaian Arab, Konferensi Madrid, dan Rencana Jalan Menuju Perdamaian.
Sikap Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah salah satu pemimpin Indonesia yang konsisten dalam menolak pengakuan Israel atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Jokowi mengecam keras keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada tahun 2017 yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Jokowi juga mendesak solusi dua negara untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina, yaitu dengan membentuk negara Palestina yang merdeka, berdaulat, dan berbatasan dengan Israel pada tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Jokowi juga mengecam keras serangan Israel terhadap Gaza pada Mei 2023, yang menewaskan ratusan warga sipil Palestina, termasuk anak-anak.
Jokowi menyerukan gencatan senjata segera dan mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina.
Indonesia dan Palestina memiliki hubungan yang erat dan solidaritas yang tak pernah pudar. Hubungan ini dimulai sejak tahun 1944, ketika Palestina mengakui kedaulatan Indonesia bahkan sebelum Indonesia memproklamasikan kemerdekaan.
Sejak saat itu, Indonesia terus mendukung perjuangan rakyat Palestina melawan penjajahan dan agresi Israel.
Baca Juga: Kisah Raja Faisal, Sang Pemberani yang Menantang AS demi Kemerdekaan Palestina
Indonesia juga mengakui kemerdekaan Palestina secara resmi pada tahun 1988 dan menjalin hubungan diplomatik di tingkat kedutaan besar pada tahun 1989.
Indonesia juga mendukung Palestina di forum internasional, seperti OKI, Gerakan Non-Blok, dan PBB.
Indonesia juga menolak pengakuan Israel atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan mendesak solusi dua negara untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina.
Indonesia juga mengecam keras serangan Israel terhadap Gaza pada Mei 2023 dan mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina.