Baca Juga: Kerajaan Kahuripan, Sebuah Kerajaan yang Berumur Pendek tapi Berjaya
Sriwijaya juga menjalin hubungan dagang dengan kerajaan-kerajaan di Nusantara, seperti Tarumanegara, Mataram, Kalingga, dan Bali.
Dengan demikian, Sriwijaya menjadi pusat perdagangan yang menghubungkan pulau-pulau di Nusantara dengan dunia luar.
- Penyebaran agama. Sriwijaya merupakan kerajaan yang menganut agama Buddha Mahayana dan Vajrayana.
Sriwijaya menjadi pusat penyebaran agama Buddha di Nusantara dan Asia Tenggara.
Sriwijaya juga mengirimkan utusan-utusan ke India untuk belajar agama Buddha dan membawa kembali kitab-kitab suci, patung-patung, dan relik-relik Buddha.
Sriwijaya juga mendirikan biara-biara dan candi-candi Buddha di wilayah kekuasaannya, seperti Muara Takus, dan Muara Jambi.
Sriwijaya juga menerima kunjungan dari para biksu dan peziarah Buddha dari India, Cina, dan Tibet, seperti I-Tsing, Fa-Hsien, dan Atisha. Dengan demikian, Sriwijaya menjadi pusat penyebaran agama Buddha yang mempengaruhi kepercayaan dan kebudayaan pulau-pulau di Nusantara.
- Pendidikan. Sriwijaya merupakan kerajaan yang mengembangkan ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
Sriwijaya memiliki universitas Buddha terbesar di dunia pada masa itu, yaitu Nalanda. Universitas ini menjadi tempat belajar bagi para biksu dan sarjana dari berbagai negara, seperti India, Cina, Tibet, Kamboja, dan Jawa.
Universitas ini juga memiliki perpustakaan yang menyimpan ribuan kitab suci dan karya sastra.
Sriwijaya juga menghasilkan karya-karya sastra yang terkenal, seperti Kedukan Bukit, Talang Tuwo, Kota Kapur, dan Siddhayatra.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR