Perobekan Bendera Belanda di Hotel Yamato, Awal Mula Pertempuran Surabaya 10 November 1945

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Pertempuran 10 November di Surabaya dipicu perobekan bendera Belanda.
Ilustrasi - Pertempuran 10 November di Surabaya dipicu perobekan bendera Belanda.

Intisari-online.com - Pada tanggal 19 September 1945, sekitar pukul 10.00, sebuah insiden yang menggemparkan terjadi di Hotel Yamato, salah satu hotel mewah yang berlokasi di Jalan Embong Malang, Surabaya.

Di hotel tersebut, bendera Belanda yang berwarna merah-putih-biru berkibar di atas tiang bendera, menandakan bahwa Belanda telah kembali berkuasa di Indonesia setelah Jepang menyerah kepada Sekutu dalam Perang Dunia II.

Namun, bendera Belanda tersebut tidak bertahan lama.

Seorang pemuda bernama Bung Tomo, yang merupakan salah satu tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia, bersama dengan beberapa arek-arek Suroboyo (sebutan untuk anak muda Surabaya), mendatangi hotel tersebut dan menuntut agar bendera Belanda diturunkan.

Mereka menganggap bahwa bendera Belanda adalah simbol penjajahan dan penghinaan terhadap kemerdekaan Indonesia yang telah diproklamasikan oleh Soekarno dan Hatta pada 17 Agustus 1945.

Bung Tomo dan arek-arek Suroboyo tidak mendapat izin untuk menurunkan bendera Belanda dari pihak hotel.

Mereka pun nekat melakukan aksi perobekan bendera Belanda dengan cara memanjat tiang bendera dan merobek warna biru pada bendera tersebut.

Dengan demikian, bendera Belanda berubah menjadi bendera Indonesia yang berwarna merah-putih .

Aksi perobekan bendera Belanda ini memicu kemarahan dari pihak Belanda dan Sekutu, yang saat itu berada di Surabaya untuk menjalankan misi pembebasan tawanan perang dan penyerahan senjata dari tentara Jepang.

Mereka menganggap bahwa aksi perobekan bendera Belanda adalah tindakan provokatif dan melanggar perjanjian antara Indonesia dan Sekutu.

Insiden perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato ini menjadi salah satu faktor yang memicu pertempuran dahsyat antara rakyat Indonesia dan tentara Sekutu di Surabaya pada 10 November 1945.

Baca Juga: Mengungkap Fakta di Balik Pamflet Hawthorn, Propaganda Belanda Untuk Melucuti Senjata Jepang di Indonesia

Pertempuran ini dikenal sebagai Pertempuran Surabaya, yang merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia .

Pertempuran Surabaya menunjukkan semangat juang dan patriotisme yang tinggi dari rakyat Indonesia, khususnya arek-arek Suroboyo, yang tidak mau menyerah kepada penjajah baru.

Meskipun mengalami kerugian besar, baik dalam hal korban jiwa maupun materi, rakyat Indonesia berhasil menunjukkan bahwa mereka pantas untuk merdeka dan berdaulat sebagai bangsa.

Perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato adalah salah satu contoh dari sikap heroik dan berani dari rakyat Indonesia dalam menghadapi penjajahan.

Aksi ini juga menjadi inspirasi bagi generasi-generasi selanjutnya untuk terus berjuang dan menghormati jasa para pahlawan yang telah gugur demi kemerdekaan Indonesia.

Artikel Terkait