Duh, Sepertiga Calon Anggota DPR Tutupi Riwayat Hidup, Golkar dan PSI Paling 'Rapet'

Ade S

Editor

Ilustrasi. Artikel ini mengungkap fakta mengejutkan bahwa sekitar 30 persen caleg DPR tidak mau membuka daftar riwayat hidupnya.
Ilustrasi. Artikel ini mengungkap fakta mengejutkan bahwa sekitar 30 persen caleg DPR tidak mau membuka daftar riwayat hidupnya.

Intisari-Online.com -Anda mungkin sudah tahu siapa saja calon anggota DPR yang akan bertarung di Pemilu 2024.

Tapi, apakah Anda tahu latar belakang mereka? Apakah Anda tahu pendidikan, pekerjaan, atau prestasi mereka? Apakah Anda tahu apakah mereka pernah terlibat kasus hukum atau korupsi?

Jika Anda tidak tahu, Anda tidak sendirian.

Ternyata, hampir sepertiga dari caleg DPR tidak bersedia mempublikasikan daftar riwayat hidupnya.

30 persen

Dari 18 partai politik nasional yang ikut serta dalam Pemilu 2024, terdapat 2.965 caleg DPR atau sekitar 30 persen dari total 9.917 caleg yang tidak mau mempublikasikan daftar riwayat hidupnya.

Bahkan, seluruh caleg dari dua partai politik, yaitu Partai Golkar dan Partai Solidaritas Indonesia, menolak untuk membuka daftar riwayat hidupnya.

Dilansir dari Kompas.id, hal ini ditemukan oleh Kompas melalui penelusuran di laman https://infopemilu.kpu.go.id/Pemilu/Dct_dpr sepanjang hari Minggu (5/11/2023).

Dari 70 persen caleg yang tersisa, ada yang sepenuhnya bersedia dibuka, tetapi ada juga yang hanya sebagian dari data dalam daftar riwayat hidup yang mau dipublikasikan untuk dapat dilihat oleh publik di laman milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) tersebut.

Tidak ada satupun dari 580 caleg DPR yang didaftarkan oleh Partai Golkar dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mau membuka daftar riwayat hidup.

Baca Juga: 30 Pertanyaan Mengenai Pemilu 2024, Dirangkum dari Materi Tes

Seluruh profil caleg dari Golkar dan PSI yang ditampilkan di laman KPU tersebut, berwarna merah dan muncul pemberitahuan bahwa profil caleg tidak mau dipublikasi.

Selanjutnya, parpol dengan jumlah caleg DPR terbanyak yang menutup daftar riwayat hidup adalah Partai Demokrat dan Partai Bulan Bintang.

Dari 580 caleg Demokrat, hanya tiga caleg yang mau membuka riwayat hidup, yaitu caleg dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur VI nomor urut 8, Jatim XI nomor urut 4, dan Sulawesi Tenggara nomor urut 5.

Sementara itu, 577 caleg lainnya menolak untuk membuka riwayat hidupnya.

Di Partai Bulan Bintang, hanya empat dari 470 caleg DPR yang mau membuka daftar riwayat hidup.

Keempat caleg tersebut dari dapil Jatim III nomor urut 1, Jatim VIII nomor urut 9, Jatim IX nomor urut 3, dan Banten II nomor urut 5. Sedangkan 466 caleg lainnya menutup riwayat hidupnya.

Sedangkan Partai Perindo menjadi parpol yang calegnya paling banyak mau mempublikasikan riwayat hidupnya.

Dari total 578 caleg yang didaftarkan Perindo, hanya satu yang menutup daftar riwayat hidup.

Kemudian dari Partai Hanura, hanya dua calegnya yang menutup, dan Partai Kebangkitan Bangsa, hanya enam caleg yang menutup riwayat hidupnya.

Setelah DCT ditetapkan pada Jumat (3/11/2023), KPU mempublikasikan caleg di seluruh tingkatan pada Sabtu (4/11/2023).

Profil yang ditampilkan berdasarkan persetujuan dari caleg. Jika caleg menolak untuk mempublikasikan daftar riwayat hidup, data tidak akan ditampilkan.

Baca Juga: Apakah Setiap Orang Memiliki Hak Suara dalam Pemilu? Ini Penjelasannya

Artikel Terkait