Kemudian naik tahta sebagai Sunan Surakarta pada tanggal 11 Juni 1945 menggantikan kakaknya, Pakubuwono XI, yang wafat.
Baca Juga: Dijuluki Sosok Terkaya di Palestina dan Rela Turun Tangan Demi Rakyat Berapa Harta Munib al-Masri?
Pakubuwono XII dikenal sebagai sosok yang berani, tegas, dan loyal kepada Republik Indonesia.
Ia menempuh pendidikan di ELS (sekolah dasar), MULO (sekolah menengah), dan AMS (sekolah tinggi) di Surakarta (Solo).
Beliau juga fasih berbahasa Belanda, Inggris, Jawa, dan Sunda.
Pakubuwono XII merupakan salah satu tokoh penting dalam peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Ia bersama dengan Hamengkubuwono IX dan Mangkunegoro VII menyatakan dukungan mereka kepada Soekarno-Hatta sebagai pemimpin Republik Indonesia. Ia juga menolak tawaran Belanda untuk menjadi negara boneka dengan nama Negara Indonesia Timur (N.I.T.).
Pakubuwono XII kemudian ditunjuk sebagai anggota M.A.T.K.R. dan Panglima Besar T.K.R. untuk wilayah Jawa Timur dan Madura.
Ia memimpin pasukan T.K.R. dalam menghadapi agresi militer Belanda I dan II, serta membantu menyelamatkan Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Hatta yang sempat ditangkap oleh Belanda pada tahun 1948.
Pakubuwono XII juga berperan dalam perundingan-perundingan politik dengan pihak Belanda, seperti Konferensi Meja Bundar (K.M.B.) di Den Haag pada tahun 1949 yang menghasilkan pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda.
Ia juga menjadi salah satu pendiri dari Partai Nasional Indonesia (P.N.I.) dan terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (D.P.R.) pada tahun 1950.
Pakubuwono XII meninggal dunia pada tanggal 11 Juni 2004 di Solo. Ia dimakamkan di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah dengan upacara kenegaraan.
Ia digantikan oleh putranya, Pakubuwono XIII, sebagai Sunan Surakarta.
Hamengkubuwono IX dan Pakubuwono XII adalah dua sosok raja Jawa yang menjadi panglima besar T.K.R.
Mereka memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, baik dalam bidang militer maupun politik.
Mereka juga merupakan contoh dari sikap nasionalis dan patriotis yang patut diteladani oleh generasi penerus bangsa.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR