Dari Larangan Bendera hingga Karya Seni, Ini Kisah Semangka sebagai Simbol Perlawanan Palestina

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Semangka memiliki makna sebagai simbol perlawanan rakyat Palestina.
Ilustrasi - Semangka memiliki makna sebagai simbol perlawanan rakyat Palestina.

Intisari-online.com - Semangka, buah yang biasa kita nikmati di musim panas, ternyata memiliki makna yang sangat dalam bagi rakyat Palestina.

Semangka tidak hanya menjadi sumber hidrasi dan nutrisi, tetapi juga menjadi simbol identitas, budaya, dan perlawanan mereka terhadap penjajahan Israel.

Sejarah semangka sebagai simbol Palestina bermula pada tahun 1930-an, ketika pemerintah kolonial Inggris melarang pengibaran bendera Palestina di wilayah Mandat Palestina.

Para pejuang kemerdekaan Palestina kemudian mencari cara untuk menyampaikan pesan politik mereka tanpa menimbulkan kecurigaan.

Mereka menemukan bahwa semangka memiliki warna yang mirip dengan bendera Palestina, yaitu hijau, putih, hitam, dan merah.

Maka, mereka mulai menanam semangka di ladang-ladang mereka dan menggunakannya sebagai media propaganda.

Mereka menulis slogan-slogan seperti "Hidup Palestina", "Turunkan Zionisme", atau "Bebaskan Tanah Suci" di kulit semangka dengan pisau atau cat.

Kemudian, mereka menjual atau membagikan semangka-semangka tersebut di pasar-pasar atau tempat-tempat umum.

Dengan demikian, mereka dapat menyebarkan pesan solidaritas dan perlawanan mereka secara diam-diam.

Namun, trik ini tidak berlangsung lama.

Pemerintah Inggris segera mengetahui adanya gerakan semangka ini dan melarang penjualan dan konsumsi semangka di wilayah Mandat Palestina.

Baca Juga: Manfaat yang Diperoleh Rakyat Indonesia dengan Adanya Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia

Mereka bahkan membakar ladang-ladang semangka milik para petani Palestina.

Larangan ini menimbulkan kemarahan dan kesedihan bagi rakyat Palestina, yang merasa kehilangan salah satu simbol identitas dan budaya mereka.

Meskipun demikian, semangka tetap menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Palestina hingga kini.

Semangka sering disajikan sebagai hidangan pembuka atau penutup saat berkumpul bersama keluarga atau teman.

Semangka juga menjadi inspirasi bagi banyak seniman Palestina, yang mengabadikan buah tersebut dalam karya-karya mereka.

Salah satu contohnya adalah mural berjudul "Watermelon Seller" karya seniman jalanan Banksy, yang menggambarkan seorang penjual semangka dengan bendera Palestina di belakangnya.

Semangka, bagi rakyat Palestina, bukan sekadar buah.

Semangka adalah simbol solidaritas, perlawanan, dan harapan bagi bangsa yang terus berjuang untuk meraih kemerdekaan dan kedamaian.

Semangka adalah bukti bahwa semangat Palestina tidak akan padam meski menghadapi berbagai tantangan dan tekanan.

Semangka adalah lambang cinta bagi tanah air yang tercinta.

Artikel Terkait