Intisari-online.com - Indonesia dan Palestina memiliki hubungan yang erat dan bersejarah. Kedua negara ini saling mendukung dan bersolidaritas dalam perjuangan mereka untuk meraih kemerdekaan dari penjajahan asing.
Namun, tahukah Anda bahwa Palestina adalah salah satu negara yang paling awal mengakui kedaulatan Indonesia, bahkan sebelum Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tahun 1945?
Palestina, yang saat itu masih berada di bawah mandat Inggris, menjadi negara pertama di dunia yang mengakui Indonesia sebagai negara merdeka pada tanggal 17 Oktober 1944.
Pengakuan ini disampaikan oleh Mufti Agung Yerusalem dan Pemimpin Tertinggi Dewan Palestina, Syekh Muhammad Amin al-Husaini, dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Presiden Soekarno.
Surat tersebut berisi ucapan selamat atas kemerdekaan Indonesia, serta harapan untuk menjalin hubungan diplomatik dan kerjasama antara kedua negara.
Syekh Muhammad Amin al-Husaini adalah tokoh penting dalam pergerakan nasionalis Palestina yang menentang kolonialisme Inggris dan Zionisme Israel.
Ia juga merupakan pemimpin Liga Arab, sebuah organisasi yang beranggotakan negara-negara Arab di Timur Tengah dan Afrika Utara.
Dengan pengaruhnya, ia berhasil meningkatkan pengakuan negara-negara Arab lainnya atas Indonesia, serta menekan Inggris agar tidak mendukung Belanda dalam menguasai Indonesia.
Pengakuan Palestina terhadap Indonesia sangat berarti bagi bangsa Indonesia yang sedang berjuang melawan penjajahan Belanda.
Indonesia merasa tidak sendirian dalam perjuangannya, dan mendapat dukungan moral dan politik dari sahabatnya di Timur Tengah.
Pengakuan Palestina juga membuka pintu bagi Indonesia untuk menjalin hubungan dengan negara-negara Arab lainnya, yang kemudian menjadi mitra dagang dan saudara seagama bagi Indonesia.
Baca Juga: Ketika Sosok Penting Dari Palestina Dan Israel Berbagi Hadiah Nobel Perdamaian 1994
Indonesia juga tidak tinggal diam dalam membantu perjuangan Palestina.
Sejak awal, Indonesia menentang keberadaan Israel sebagai negara penjajah yang merebut tanah dan hak-hak rakyat Palestina.
Indonesia juga menjadi salah satu pendiri Gerakan Non-Blok, sebuah organisasi internasional yang berisi negara-negara berkembang yang tidak ingin terlibat dalam konflik antara blok Barat dan blok Timur.
Gerakan Non-Blok menjadi salah satu forum bagi Indonesia untuk menyuarakan dukungan dan solidaritasnya kepada Palestina.
Salah satu contoh nyata dari dukungan Indonesia kepada Palestina adalah pidato Presiden Soekarno pada Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955.
Dalam pidato tersebut, Soekarno mengutuk agresi Israel terhadap negara-negara Arab, khususnya Mesir, dalam Perang Suez pada tahun 1956.
Soekarno juga menyerukan agar dunia menghormati hak-hak rakyat Palestina untuk menentukan nasibnya sendiri.
Hubungan Indonesia dan Palestina semakin erat seiring dengan perkembangan sejarah.
Kedua negara ini sering melakukan kunjungan resmi, pertemuan bilateral, pertukaran budaya, bantuan kemanusiaan, dan kerjasama di berbagai bidang.
Salah satu momen bersejarah adalah kunjungan Yasser Arafat, pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), ke Jakarta pada tahun 1969.
Dalam kunjungan tersebut, Arafat bertemu dengan Soekarno dan menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan Indonesia kepada Palestina.
Baca Juga: Awal Mula Konflik Israel dan Palestina, Semua Gara-gara Inggris?
Indonesia juga menjadi salah satu negara yang paling vokal dalam mendukung kemerdekaan Palestina di forum internasional.
Indonesia selalu memilih untuk mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Indonesia juga mendukung upaya-upaya perdamaian antara Palestina dan Israel, dengan syarat bahwa Israel harus menghentikan penjajahan dan pendudukan terhadap wilayah Palestina, serta mengakui hak-hak rakyat Palestina.
Indonesia dan Palestina adalah dua negara yang saling menghargai dan menghormati.
Kedua negara ini memiliki sejarah yang panjang dan indah dalam menjalin persahabatan dan persaudaraan.
Kedua negara ini juga memiliki cita-cita yang sama, yaitu merdeka dari penjajahan dan hidup damai dalam kedaulatan dan kemerdekaan.
Indonesia dan Palestina adalah sahabat sejati yang tidak akan pernah berpisah.