Intisari-online.com - Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya mineral.
Selain memiliki mineral yang umum dikenal seperti emas, tembaga, nikel, timah, dan batu bara, Indonesia juga memiliki mineral langka yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan strategis.
Mineral langka adalah sekelompok 17 unsur kimia yang terdiri dari 15 lantanida, skandium, dan itrium.
Mineral langka memiliki sifat fisik dan kimia yang unik, sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku berbagai produk teknologi canggih, seperti baterai, telepon seluler, komputer, elektronika, energi terbarukan, pertahanan, dan kendaraan listrik.
Mineral langka yang ada di Indonesia antara lain adalah monasit, zirkon, dan xenotim.
Mineral-mineral ini merupakan mineral ikutan dari mineral utama seperti timah, emas, bauksit, dan laterit nikel.
Mineral langka dapat ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia, seperti Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Bangka Belitung.
Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) per 2015, potensi sumber daya logam tanah jarang di Indonesia disebutkan mencapai 1,5 miliar ton.
Namun, meskipun memiliki potensi yang besar, pengembangan mineral langka di Indonesia masih menghadapi berbagai kendala.
Salah satunya adalah kurangnya penelitian dan eksplorasi yang mendetail mengenai lokasi, kandungan, proses pengolahan, dan pemanfaatan mineral langka di Indonesia.
Selain itu, tantangan lainnya adalah persaingan dengan negara-negara produsen mineral langka lainnya, seperti China, Australia, Brasil, dan Rusia.
Baca Juga: Indonesia, Negara Kaya Raya dengan Cadangan Mineral Terbesar di Dunia, Fakta atau Mitos?
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR