Mahkamah Konstitusi mengabulkan permohonan Almas Tsaqibbirru terkait kriteria capres dan cawapres, ternyata pengagum Gibran Rakabuming Raka.
Intisari-Online.com -Setelah menolak gugatan politikus PSI, Mahkamah Konstitusi justru menerima gugatan seorang pemuda 23 tahun terkait usia capres-cawapres.
Pemuda itu bernama Almas Tsaqibbirru Re A.
MKmengabulkan gugatan mengenai persyaratan usia untuk calon presiden dan wakil presiden yang tertuang dalam Pasal 169 huruf q UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
Dalam perkara ini, Almas Tsaqibbirru Re A bersama tim kuasa hukumnya yang dipimpin oleh Arif Sahudi, Utomo Kurniawan, dan rekan-rekan, mengajukan gugatan dengan nomor registrasi 90/PUU-XXI/2023.
Putusan ini dibacakan oleh Manahan Sitompul, Hakim Anggota MK.
Dalam gugatannya, pemohonmeminta MK mengubah batasan usia minimal untuk capres dan cawapres menjadi 40 tahun atau diukur berdasarkan pengalaman sebagai Kepala Daerah di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
"Mengabulkan permohonan pemohon untuk sebagian," kata Ketua MK, Anwar Usman, dikutip dari YouTube Kompas TV.
"Kedua, menyatakan Pasal 169 huruf q UU 7/2017 tentang Pemilu yang menyatakan "berusia paling rendah 40 tahun" bertentangan dengan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, sepanjang tidak dimaknai "berusia paling rendah 40 tahun atau pernah/sedang menduduki jabatan yang dipilih melalui pemilihan umum termasuk pemilihan kepala daerah."
"Sehingga pasal 16 Pasal 169 huruf q UU 7/2017 tentang Pemilu selengkapnya berbunyi: "berusia paling rendah 40 tahun atau pernah/sedang menduduki jabatan yang dipilih melalui pemilihan umum termasuk pemilihan kepala daerah."
"Ketiga, memerintahkan pemuatan putusan ini dalam Berita Negara Republik Indonesia sebagaimana mestinya," terang Ketua MK.
Dengan begitu, siapa pun yang pernahmenjabat kepala daerah atau pejabat negara lainnya yang dipilih melalui pemilu bisa mencalonkan diri sebagai capres dan cawapres meski berusia di bawah 40 tahun.
Siapa Almas Tsaqibbirru yang gugatannya dikabulkan?
Usut punya usut, dia adalah mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Surakarta (Unsa).
Almas adalah warga Jl Awan, Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres, Surakarta, Jawa Tengah.
Dalam keterangannya, Almas adalah pengagum Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Gugatan itu dia lakukan untuk memberi jalan Gibran menjadi calon wakil presiden.
Informasi lain, Almas adalahputra dari Boyamin Saiman, koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) yang berada di Solo.
Almas lahir di Solo pada 16 Mei tahun 2000.
Ketika mendaftarkan gugatan tersebut, Almas masih berstatus mahasiswa FH Unsa, tempatnya belajar sejak 2019 lalu.
Dwi Nurdiansyah Santoso selaku kuasa hukum Almas mengatakan, pemuda 23 tahun itu adalah pengagum pejabat pemerintahan berusia muda yang dinilainya berhasil dalam membangun ekonomi daerah.
Termasuk Gibran.