- Jenderal Sutoyo Siswomiharjo, Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat
- Brigadir Jenderal D.I. Panjaitan, Asisten I Kepala Staf Angkatan Darat
- Brigadir Jenderal S. Parman, Kepala Badan Pusat Intelijen Angkatan Darat
- Mayor Jenderal Soeprapto, Komandan Pendidikan Angkatan Darat
Selain itu, ada juga seorang perwira tinggi lainnya yang menjadi korban pembunuhan, yaitu:
- Letnan Kolonel Untung Syamsuri, Komandan Batalyon I Resimen Tjakrabirawa
Tujuh jenazah di sumur lubang buaya ditemukan pada tanggal 4 Oktober 1965 oleh tim pencari yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Suharto, yang saat itu menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat.
Jenazah-jenazah tersebut dalam kondisi mengenaskan, sebagian besar tanpa kepala dan tanpa busana.
Jenazah-jenazah tersebut kemudian dievakuasi dan dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Sumur lubang buaya kini menjadi bagian dari Museum Lubang Buaya, sebuah museum yang didirikan untuk mengenang peristiwa G30S PKI dan menghormati jasa para pahlawan yang gugur dalam peristiwa tersebut.
Museum ini memiliki beberapa fasilitas, seperti monumen, tugu peringatan, ruang pameran, ruang audio visual, dan replika rumah dinas para jenderal.
Baca Juga: Sosok Ini Buka-bukaan Apa Yang Terjadi Dengan Ahmad Yani Sebelum Peristiwa G30S
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR