Menurut data Badan Geologi Kementerian ESDM, total neraca sumber daya bijih nikel di Halmahera mencapai 1.962 juta ton dengan total sumber daya logam nikel sebesar 21 juta ton.
Sebagian besar cadangan nikel di Halmahera berada di Halmahera Utara dengan 1.200 juta ton bijih nikel dan 13 juta ton logam nikel.
Diikuti oleh Halmahera Tengah dengan 600 juta ton bijih nikel dan 6 juta ton logam nikel.
Kemudian Halmahera Selatan dengan 162 juta ton bijih nikel dan 2 juta ton logam nikel.
Sulawesi dan Halmahera adalah dua pulau penghasil nikel terbesar di Indonesia yang memiliki cadangan dan produksi nikel yang sangat besar.
Kedua pulau ini memiliki sejarah panjang dalam penemuan, penambangan, dan pengolahan nikel sejak zaman Hindia Belanda hingga saat ini.
Kedua pulau ini juga memiliki beberapa perusahaan tambang nikel besar yang beroperasi di sana, baik milik pemerintah maupun swasta.
Nikel menjadi salah satu komoditas strategis bagi Indonesia yang memiliki potensi besar untuk mendukung pembangunan industri nasional, khususnya industri baterai kendaraan listrik.
Oleh karena itu, pengelolaan sumber daya nikel harus dilakukan dengan bijak dan berkelanjutan agar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR