Intisari-online.com -Jawa Timur baru saja diguncang oleh gempa bumi berkekuatan 4.3 skala richter pada Jumat, 29 September 2023 pukul 06.21 WIB.
Gempa ini terjadi di koordinat 10.91 lintang selatan dan 113.46 bujur timur, sekitar 302 kilometer dari arah Barat Daya Jember.
Gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami, namun dapat dirasakan oleh masyarakat di sekitar lokasi gempa.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa ini terjadi akibat adanya aktivitas sesar aktif di Samudera Hindia yang mempengaruhi wilayah Jawa Timur.
Sesar aktif adalah patahan atau retakan di permukaan bumi yang dapat bergerak secara mendadak dan menyebabkan gempa bumi.
Gempa ini termasuk dalam kategori gempa dangkal, yaitu gempa yang terjadi pada kedalaman kurang dari 70 kilometer.
Gempa dangkal biasanya lebih terasa dan berpotensi merusak daripada gempa dalam.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk selalu siap menghadapi bencana dengan menyiapkan barang-barang penting seperti air minum, makanan, obat-obatan, lampu senter, radio, dan P3K.
Selain itu, masyarakat juga harus mengetahui cara-cara evakuasi yang aman dan cepat jika terjadi gempa bumi.
Gempa bumi yang mengguncang Jawa Timur ini menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat.
Baca Juga: Gempa Sinabang M 5,6, Ini Penjelasan BMKG tentang Lempeng yang Bergerak
Beberapa orang mengaku merasakan getaran yang cukup kuat, terutama di daerah pesisir.
Beberapa orang lain mengaku tidak merasakan apa-apa, terutama di daerah pegunungan.
Meskipun gempa bumi ini tidak menimbulkan kerusakan yang signifikan, namun tetap menjadi peringatan bagi masyarakat untuk waspada dan berhati-hati.
Jawa Timur merupakan salah satu wilayah yang rawan gempa bumi karena berada di pertemuan antara lempeng Eurasia dan Indo-Australia.
Lempeng-lempeng ini saling bertabrakan dan menyebabkan gesekan-gesekan yang memicu gempa bumi.
Selain itu, Jawa Timur juga memiliki banyak gunung berapi yang aktif, seperti Bromo, Semeru, Ijen, dan Kelud.
Gunung-gunung berapi ini dapat meletus sewaktu-waktu dan menyebarkan abu vulkanik, lava, dan gas beracun.
Oleh karena itu, masyarakat Jawa Timur harus selalu siaga dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Masyarakat juga harus memperhatikan informasi-informasi terkini dari BMKG atau media sosial resmi lainnya.