Gempa Sinabang M 5,6, Ini Penjelasan BMKG tentang Lempeng yang Bergerak

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Gempa bumi guncang  Sinabang, Aceh, 28 September 2023.
Gempa bumi guncang Sinabang, Aceh, 28 September 2023.

Intisari-online.com - Gempa bumi dengan magnitudo 5,6 mengguncang wilayah Sinabang,Aceh,pada hari Kamis, 28 September 2023 pukul 15.01 WIB.

Gempa ini terasa hingga ke Kota Medan dan sekitarnya.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa ini merupakan gempa dangkal yang berpusat di darat dengan kedalaman 10 km.

BMKG menjelaskan bahwa gempa ini disebabkan oleh aktivitas lempeng tektonik di zona sesar Investigator Fault Zone (IFZ).

IFZ adalah zona sesar yang membentang dari barat daya Sumatera hingga ke selatan Jawa.

IFZ merupakan bagian dari sistem sesar Sumatera yang terbentuk akibat subduksi lempeng Indo-Australia di bawah lempeng Eurasia.

Gempa Sinabung terjadi akibat gesekan antara lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia di sepanjang IFZ.

Gesekan ini menyebabkan lempeng Indo-Australia bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan sekitar 6 cm per tahun.

Baca Juga: Astaga, Warga Kepulauan Sagihe Merasakan Gempa Bumi Kuat dalam Satu Hari, Ini Lokasi

Gerakan ini menimbulkan tekanan dan deformasi pada lempeng Eurasia yang berada di atasnya.

Ketika tekanan ini mencapai titik kritis, lempeng Eurasia akan pecah dan bergeser secara tiba-tiba, menghasilkan gempa bumi.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.

BMKG juga mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab.

BMKG akan terus memantau perkembangan gempa Sinabung dan memberikan informasi yang akurat dan terpercaya.

Gempa bumi dengan magnitudo 5,6 mengguncang wilayah Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara pada hari Kamis, 28 September 2023 pukul 15.01 WIB.

Gempa ini terasa hingga ke Kota Medan dan sekitarnya. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa ini merupakan gempa dangkal yang berpusat di darat dengan kedalaman 10 km.

BMKG menjelaskan bahwa gempa ini disebabkan oleh aktivitas lempeng tektonik di zona sesar Investigator Fault Zone (IFZ).

Baca Juga: Astaga, 25 September 2023 Bandung Dihantam Gempa Kuat M 4,2 Ini Lempengan Penyebab Gempa

IFZ adalah zona sesar yang membentang dari barat daya Sumatera hingga ke selatan Jawa.

IFZ merupakan bagian dari sistem sesar Sumatera yang terbentuk akibat subduksi lempeng Indo-Australia di bawah lempeng Eurasia.

Gempa Sinabung terjadi akibat gesekan antara lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia di sepanjang IFZ.

Gesekan ini menyebabkan lempeng Indo-Australia bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan sekitar 6 cm per tahun.

Gerakan ini menimbulkan tekanan dan deformasi pada lempeng Eurasia yang berada di atasnya.

Ketika tekanan ini mencapai titik kritis, lempeng Eurasia akan pecah dan bergeser secara tiba-tiba, menghasilkan gempa bumi.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.

BMKG juga mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab.

BMKG akan terus memantau perkembangan gempa Sinabung dan memberikan informasi yang akurat dan terpercaya.

Artikel Terkait