Intisari-online.com - Apakah Anda tahu bahwa ada kota di Indonesia yang dianggap sebagai kota sial bagi presiden?
Kota tersebut adalah Kediri dan beberapa Presiden RI diyakini pernah kena tulahnya.
Misalnya saja Presiden Soekarno yang berkunjung ke Kediri pada tahun 1965 untuk meresmikan pembangunan Bendungan Wlingi.
Tak lama kemudian, ia digulingkan oleh Gerakan 30 September 1965 dan dipenjarakan di Wisma Yaso, Bogor.
Presiden BJ Habibie juga berkunjung ke Kediri pada tahun 1999 untuk meresmikan pabrik gula PG Pesantren Baru.
Namun, ia tak bisa melanjutkan masa jabatannya setelah hasil pemilu 1999 menempatkan PDIP sebagai partai pemenang. Ia juga mengundurkan diri dari pencalonan presiden pada sidang umum MPR 1999.
Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur juga pernah berkunjung ke Kediri pada tahun 2000 untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarganya.
Gus Dur sendiri berasal dari keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) yang berpusat di Kediri. Namun, ia tidak bisa mempertahankan posisinya setelah dipecat MPR pada tahun 2001.
Mitos bahwa Kediri merupakan kota angker bagi para presiden bermula pada masa kerajaan Kalingga yang diperintah oleh Ratu Sima dan suaminya Kartikeyasinga.
Kartikeyasinga menciptakan Kalinga Dharmasastra, hukum pidana pertama nusantara, yang terdiri dari 119 pasal.
Salah satu pasalnya menyebutkan bahwa siapa pun yang menyerang kerajaan Kalinga akan dihukum mati. Namun pasal ini tidak berlaku bagi raja-raja lain yang datang ke Kalingga untuk tujuan damai.
Namun pada suatu ketika ada seorang raja dari kerajaan tetangga yang mempunyai niat buruk dan ingin mengambil alih tahta Kalinga.
Nama rajanya adalah Prabu Jayabaya, penduduk asli Kerajaan Kadiri. Jayabaya menyamar sebagai pembawa pesan perdamaian dan pergi ke Kalingga membawa hadiah.
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR