Pemilu ini dimenangkan oleh PNI dengan perolehan suara sebesar 22,3%, diikuti oleh NU dengan 18,4%, Masyumi dengan 20,9%, dan PKI dengan 16,4%.
Pemilu ini menunjukkan bahwa rakyat Indonesia terbagi menjadi empat kelompok besar, yaitu nasionalis sekuler, Islam tradisional, Islam modern, dan komunis.
Pemilu ini juga menunjukkan bahwa tidak ada satu partai pun yang mampu memperoleh mayoritas absolut suara.
Hal ini menyulitkan pembentukan pemerintahan yang stabil dan efektif.
- Dampak bagi demokrasi: Peristiwa perseteruan antara Masyumi dan PKI mengancam eksistensi demokrasi di Indonesia.
Perseteruan ini menciptakan polarisasi politik yang tajam dan konflik sosial yang berkepanjangan.
Perseteruan ini juga menyebabkan ketidakpercayaan publik terhadap partai-partai politik dan lembaga-lembaga demokrasi.
Perseteruan ini juga dimanfaatkan oleh Soekarno untuk memperkuat kekuasaannya dengan mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang membubarkan parlemen dan mengembalikan UUD 1945.
Perseteruan ini juga menjadi salah satu faktor penyebab dari peristiwa G30S/PKI yang mengakhiri era demokrasi terpimpin dan memulai era orde baru.
- Dampak bagi masyarakat: Peristiwa perseteruan antara Masyumi dan PKI menimbulkan trauma bagi masyarakat Indonesia.
Perseteruan ini menyebabkan banyak korban jiwa, baik dari kalangan sipil maupun militer.
Perseteruan ini juga menyebabkan banyak kerusakan materi, baik dari infrastruktur maupun properti.
Perseteruan ini juga menyebabkan banyak pengungsi, baik dari dalam maupun luar negeri.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR