Hal ini didasarkan pada penemuan banyak candi-candi besar di daerah tersebut, seperti candi Borobudur, candi Prambanan, candi Sewu, dan candi Plaosan.
Pada periode Jawa Timur, ibu kota kerajaan dipindahkan ke daerah sekitar Brantas, di Jawa Timur.
Hal ini dilakukan oleh Mpu Sindok, seorang penguasa dari Wangsa Isyana, yang merupakan keturunan dari Wangsa Sanjaya.
Alasan perpindahan ibu kota ini masih diperdebatkan oleh para sejarawan.
Ada yang mengatakan bahwa hal ini disebabkan oleh letusan Gunung Merapi yang menghancurkan daerah Jawa Tengah, ada yang mengatakan bahwa hal ini disebabkan oleh serangan dari Sriwijaya yang menguasai jalur perdagangan laut, dan ada juga yang mengatakan bahwa hal ini disebabkan oleh faktor politik dan ekonomi.
Alasan Runtuhnya Kerajaan Medang
Kerajaan Medang mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Mpu Dharmawangsa (991-1006 M), yang berhasil memperluas wilayah kekuasaannya hingga Bali dan Sumatera.
Namun, kejayaan ini tidak bertahan lama. Pada tahun 1006 M, kerajaan ini diserang oleh Wurawari, seorang pemberontak dari Lwaram (Lamongan), yang didukung oleh Sriwijaya.
Serangan ini berhasil menghancurkan ibu kota kerajaan di Watugaluh (Jombang) dan membunuh Mpu Dharmawangsa beserta keluarganya.
Hal ini dikisahkan dalam Kakawin Arjunawiwaha, sebuah karya sastra yang ditulis oleh Mpu Kanwa, seorang pujangga Kerajaan Medang.
Serangan ini juga menyebabkan terpecahnya kerajaan menjadi beberapa wilayah kecil yang saling bersaing.
Baca Juga: Bagaimana Pengaruh Kebudayaan Hindu-Buddha dalam Persebaran Penduduk di Indonesia?
Salah satu wilayah tersebut adalah Kadiri, yang kemudian menjadi cikal bakal Kerajaan Singasari dan Majapahit.
Demikianlah beberapa fakta menarik tentang Kerajaan Medang yang dapat membantu kita menguak misterinya.
Kerajaan ini merupakan salah satu kerajaan terbesar dan terpenting dalam sejarah Nusantara, yang memberikan warisan budaya dan sejarah yang tak ternilai.
Semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang Kerajaan Medang.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR