Bagaimana Pengaruh Kebudayaan Hindu-Buddha dalam Persebaran Penduduk di Indonesia?

Ade S

Editor

Ilustrasi wisatawan mancanegara berfoto di depan Candi Prambanan di Kranggan, Bokoharjo, Kec. Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta - Indonesia. Artikel ini membahas bagaimana pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha dalam persebaran penduduk di Indonesia sejak zaman kerajaan hingga kini.
Ilustrasi wisatawan mancanegara berfoto di depan Candi Prambanan di Kranggan, Bokoharjo, Kec. Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta - Indonesia. Artikel ini membahas bagaimana pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha dalam persebaran penduduk di Indonesia sejak zaman kerajaan hingga kini.

Intisari-Online.com -Salah satu faktor yang mempengaruhi kebudayaan dan sejarah Indonesia adalah agama Hindu-Buddha.

Agama Hindu-Buddha masuk ke Indonesia sejak awal masehi melalui jalur perdagangan dan hubungan diplomatik dengan India.

Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha dalam persebaran penduduk di Indonesia adalah salah satu hal yang menarik untuk dipelajari.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha dalam persebaran penduduk di Indonesia.

Masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia

Penyebaran Hindu-Buddha ke Nusantara Hindu dan Buddha merupakan agama yang berasal dari India.

Kemudian, agama-agama ini menyebar ke berbagai negara di dunia, salah satunya Indonesia.

Hindu dan Buddha mulai masuk ke nusantara sejak awal masehi, melalui jalur perdagangan.

Posisi Indonesia yang sangat strategis dalam bidang pelayaran dan perdagangan mempengaruhi hal ini.

Hubungan perdagangan menyebabkan adanya pengaruh budaya antara kedua belah pihak dan terciptalah akulturasi kebudayaan.

Baca Juga: Bagaimana Pengaruh Kebudayaan Hindu-Buddha dalam Penggunaan Sumber Daya Alam?

Budaya lokal dan budaya India bercampur dalam bentuk candi Hindu dan Buddha.

Dampak besar dari masuknya Hindu dan Buddha di Indonesia adalah berakhirnya zaman prasejarah Indonesia dan peralihan dari kepercayaan kuno (animisme dan dinamisme) menjadi kehidupan beragama yang memuja Tuhan dengan kitab suci.

Kebudayaan Hindu diterima dengan mudah oleh rakyat nusantara karena memiliki kesamaan dengan kebudayaan nusantara.

Pengaruh Hindu Buddha Terhadap Persebaran Penduduk di Indonesia

Persebaran penduduk Indonesia kala itu dipengaruhi oleh budaya Hindu-Buddha.

Hal ini karena agama Hindu-Buddha mempengaruhi pendirian kerajaan.

Sebelumnya, Indonesia tidak memiliki kerajaan, melainkan pemerintahan bersuku-suku.

Oleh karena itu, persebaran penduduk saat itu terpusat pada wilayah kerajaan.

Persebaran penduduk yang ramai terdapat di sekitar ibu kota kerajaan. Semakin jauh dari wilayah kerajaan, jumlah penduduk akan semakin sedikit.

Asal-usul Hindu-Buddha di Indonesia

Terdapat berbagai pendapat dari para ahli mengenai bagaimana agama Hindu-Buddha masuk ke Indonesia.

Baca Juga: Bagaimana Pengaruh Kebudayaan Hindu-Buddha dalam Perubahan Lingkungan Alam dan Sosial di Indonesia?

Dari pendapat-pendapat tersebut, muncullah beberapa teori. Ini dia teori-teori tentang asal-usul Hindu-Buddha di nusantara.

1. Teori Kesatria

Teori ini mengatakan bahwa agama Hindu-Buddha dibawa oleh golongan prajurit (kesatria) yang membangun kerajaan di nusantara.

Ada lima ahli yang mengusulkan teori ini, yaitu R.C. Majundar, F.D.K. Bosch, C.C. Berg, Mookerji, dan J.L. Moens.

2. Teori Waisya

Teori Waisya disampaikan oleh N.J. Krom, yang menyatakan bahwa agama Hindu-Buddha masuk ke Indonesia dibawa oleh pedagang dari India.

Agama ini bisa tersebar dengan cara menikah, berdagang, atau berinteraksi dengan penduduk lokal saat pedagang dari India tinggal sementara di nusantara.

3. Teori Brahmana

Teori Brahmana diutarakan oleh J.C. van Leur, yang menyatakan bahwa agama Hindu dibawa oleh kaum brahmana yang memiliki hak untuk mempelajari dan memahami isi kitab suci Weda.

Kedatangan mereka diduga atas permintaan para penguasa lokal yang tertarik dengan agama Hindu.

Sebelum pulang ke India, kaum brahmana sering meninggalkan kitab Weda sebagai pemberian untuk raja di nusantara.

4. Teori Sudra

Teori ini meyakini bahwa masuknya agama Hindu-Buddha ke Indonesia dibawa oleh orang-orang India berkasta sudra.

Hanya sedikit yang mendukung teori ini, salah satunya adalah Von van Feber, yang memiliki alasan sebagai berikut.

* Golongan berkasta sudra (pekerja kasar) dari India ingin mencari kehidupan lebih baik dengan pergi ke daerah lain, salah satunya Indonesia.

* Golongan berkasta sudra keluar dari India, termasuk Indonesia, karena ingin mendapatkan penghargaan dan kedudukan.

5. Teori Arus Balik

Teori ini dicetuskan oleh F.D.K. Bosch untuk menolak Teori Waisya dan Kesatria.

Menurut Bosch, masyarakat Indonesia berperan dalam penyebaran dan perkembangan agama Hindu-Buddha.

Akibat interaksi dengan orang-orang India, masyarakat asli kemudian belajar agama Hindu-Buddha di tempat yang disebut sangga.

Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha dalam persebaran penduduk di Indonesia tidak hanya terjadi pada masa lalu, tetapi juga masih berlanjut hingga saat ini. Kita dapat melihat jejak-jejak kebudayaan Hindu-Buddha di berbagai tempat, seperti candi, pura, upacara, seni, bahasa, dan nama-nama daerah.

Baca Juga: Pengaruh Kebudayaan Hindu-Buddha pada Sistem Keagamaan, Pemerintahan, Sosial, Ekonomi dan Seni Budaya

Artikel Terkait