Kereta itu berangkat menuju Sudimara tanpa mengecek kondisi di stasiun.
Alhasil, tiga jalur kereta yang berada di Stasiun Sudimara penuh akibat kedatangan KA 225.
Di sisi lain, KA 220 yang berada di Stasiun Kebayoran juga diberangkatkan tanpa komunikasi yang baik antara Stasiun Sudimara.
Kereta ini berada di jalur sebaliknya, yang mengarah ke Sudimara.
Kondisi itu memaksa juru langsir di Sudimara segera memindahkan lokomotif KA 225 menuju jalur tiga.
Masinis tak dapat melihat semboyan dari juru langsir karena ramainya jalur kereta.
Namun, KAA 225 yang seharusnya pindah rel tiba-tiba berangkat.
Semboyan 35 dilakukan.
Upaya dari juru langsir dan PPKA untuk menghentikan KA 225 sia-sia.
Lokasi kecelakaan yang berada di tikungan juga menyebabkan kedua masinis di kereta itu tak saling melihat.
KA 225 yang membawa tujuh gerbong akhirnya saling bertubrukan dengan KA 220 di Desa Pondok Betung pada pukul 06.45 WIB, kedua kereta ini saling bertabrakan.
KA 220 dengan kecepatan 25 kilometer per jam, sedangkan KA 225 dengan kecepatan 30 kilometer per jam saling beradu.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR