Legenda Putri Junjung Buih, Putri Kerajaan Kalimantan Yang Ditemukan Di Atas Gumpalan Buih

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Legenda Putri Tunjung Buih, putri kerajaan Kalimantan, lekat sekali dengan masyarakat Amuntai, Kalimantan Selatan.
Legenda Putri Tunjung Buih, putri kerajaan Kalimantan, lekat sekali dengan masyarakat Amuntai, Kalimantan Selatan.

Legenda Putri Tunjung Buih, putri kerajaan Kalimantan, lekat sekali dengan masyarakat Amuntai, Kalimantan Selatan.

Intisari-Online.com -Ini adalah cerita tentang seorang putri kerajaan Kalimantan, tepatnya Kerajaan Amuntai di Kalimantan Selatan.

Mengutip situsWarisanbudaya.kemdikbud.go.id, ketika itu Kerajaan Amuntai diperintah oleh dua bersaudara.

Yang lebih tua bernama Raja Patmaraga alias Raja Tua, sementara sang adik adalah Raja Sukmaraga.

Saat itu, dua raja itu bulan punya putra atau putri.

Sukmaraga sendiri sangat ingin punya seorang putra.

Karena itulah dia setiap malam, bersama permaisurinya,memohon kepada para dewa agar dikarunia sepasang putera kembar.

Keinginan tersebut rupanya akan dikabulkan oleh para dewa.

Suatu hari dia mendapat petunjuk untuk pergi bertapa ke sebuah pulau di dekat Kota Banjarmasin.

Di dalam pertapaannya, dia mendapat wangsit agar meminta istrinya menyantap bunga Kastuba.

Sukmaraga pun mengikuti perintah itu.

Benar seperti petunjuk para dewa, beberapa bulan kemudian permaisurinya hamil.

Dia melahirkan sepasang bayi kembar yang sangat elok wajahnya.

Mendengar hal tersebut, timbul keinginan Raja Tua untuk mempunyai putra juga.

Dia kemudian memohon kepada para dewa agar dikarunia putra seperti adiknya.

Raja Tua bermimpi disuruh dewa bertapa di Candi Agung, yang terletak di luar kota Amuntai.

Raja Tua pun mengikuti petunjuk itu.

Ketika selesai menjalankan pertapaan, dalam perjalanan pulang dia menemukan sorang bayi perempuan sedang terapung-apung di sebuah sungai.

Bayi tersebut terapung-apung di atas segumpalan buih--kelak dia dikenal sebagai Putri Junjung Buih.

Raja Tua lalu memerintahkan tetua istana, Datuk Pujung, untuk mengambil bayi tersebut.

Namun alangkah terkejutnya rombongan kerajaan tersebut, karena bayi itu sudah dapat berbicara.

Sebelum diangkat dari buih-buih itu, bayi tersebut meminta untuk ditenunkan selembar kain dan sehelai selimut yang harus diselesaikan dalam waktu setengah hari.

Dia juga meminta untuk dijemput dengan empat puluh orang wanita cantik.

Raja Tua pun membuat sayembara terkait dengan permintaan bayi tersebut.

Dia berjanji untuk mengangkat orang yang dapat memenuhi permintaan bayi tersebut menjadi pengasuh dari putri ini.

Sayembara itu akhirnya dimenangkan oleh seorang wanita bernama Ratu Kuripan.

Selain pandai menenun, Ratu Kuripan juga memiliki kekuatan gaib.

Tak hanya mampu memenuhi tantangan sang raja dengan singkat, Ratu Kuripan juga bisa menyelesaikan pekerjaannya dengan sangat mengagumkan.

Kain dan selimut yang ditenunnnya sangatlah indah.

Seperti yang dijanjikan, Raja Tua mengangkat Ratu Kuripan menjadi pengasuh Putri Junjung Buih.

Dia ikut berperanan besar dalam hampir setiap keputusan penting menyangkut sang puteri.

Artikel Terkait