- Kurangnya representasi suara rakyat
Tingkat partisipasi yang rendah dapat menyebabkan kurangnya representasi suara rakyat dalam proses politik dan pembangunan. Suara rakyat yang tidak tersalurkan melalui pemilihan umum dapat menyebabkan ketimpangan kepentingan antara kelompok-kelompok sosial, ekonomi, budaya, agama, dan lainnya. Hal ini dapat menimbulkan konflik sosial dan politik di masyarakat.
- Pengambilan keputusan tidak representatif
Tingkat partisipasi yang rendah dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang tidak representatif dari kehendak rakyat. Pemerintahan yang terpilih dapat mengambil keputusan yang hanya menguntungkan kelompok tertentu atau diri sendiri tanpa mempertimbangkan aspirasi dan kebutuhan rakyat. Hal ini dapat menimbulkan ketidakadilan dan ketidakpuasan di masyarakat.
- Potensi penyelewengan dan korupsi
Tingkat partisipasi yang rendah dapat menyebabkan potensi penyelewengan dan korupsi dalam penyelenggaraan pemilihan umum. Penyelenggara pemilu, partai politik, calon, atau pihak lain dapat melakukan tindakan kecurangan, pemalsuan, intimidasi, atau manipulasi untuk mempengaruhi hasil pemilihan umum. Hal ini dapat merusak integritas dan akuntabilitas proses pemilihan umum.
- Ketidakpuasan masyarakat
Tingkat partisipasi yang rendah dapat menyebabkan ketidakpuasan masyarakat terhadap hasil pemilihan umum. Masyarakat yang tidak memilih atau tidak puas dengan pilihan mereka dapat merasa tidak dihargai atau tidak diakomodasi oleh pemerintahan yang terpilih. Masyarakat juga dapat merasa tidak memiliki hak untuk mengkritik atau menuntut pemerintahan yang terpilih jika mereka tidak berpartisipasi dalam pemilihan umum.
Solusi untuk Mencegah Terus Menurunnya Tingkat Partisipasi Pemilih
Untuk mencegah terus menurunnya tingkat partisipasi pemilih dalam pemilihan umum, perlu ada upaya bersama dari pemerintah, partai politik, penyelenggara pemilu, dan masyarakat.
Berikut adalah beberapa solusi yang dapat dilakukan:
KOMENTAR