Intisari-Online.com -Jumlah pemilih yang tidak memberikan hak pilihnya (golongan putih/Golput) pada Pilpres 2014 sebesar 30 persen.
Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan Pilpres 2009 (27,7 persen) dan Pilpres 2004 (24 persen).
Artikel ini akan mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan meningkatnya angka Golput tersebut!
Faktor-faktor yang Menyebabkan Meningkatnya Angka Golput pada Pilpres 2014
Salah satu faktor yang berpengaruh adalah ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja partai politik dan calon presiden yang ada.
Banyak pemilih yang merasa tidak ada partai atau calon presiden yang sesuai dengan harapan dan kepentingan mereka.
Mereka juga meragukan integritas dan kompetensi para elit politik yang sering terlibat dalam kasus korupsi, konflik, dan skandal.
Faktor lain yang mempengaruhi adalah rendahnya kualitas penyelenggaraan pemilu.
Banyak pemilih yang mengalami kesulitan dalam mendaftar, mendapatkan kartu pemilih, atau menemukan tempat pemungutan suara (TPS) yang sesuai.
Selain itu, ada juga masalah teknis seperti kekurangan surat suara, kotak suara, atau tinta.
Faktor ketiga yang berperan adalah kurangnya sosialisasi dan edukasi politik bagi masyarakat.
Banyak pemilih yang tidak mengetahui prosedur, hak, dan kewajiban mereka dalam berpartisipasi dalam pemilu.
Mereka juga tidak memiliki informasi yang cukup tentang visi, misi, dan program kerja dari partai politik dan calon presiden.
Akibatnya, mereka merasa bingung, apatis, atau tidak peduli terhadap pemilu.
Penutup
Melalui artikel di atas, dapat terlihat bahwa faktor-faktor yang menyebabkan meningkatnya angka Golput pada Pilpres 2014 dibandingkan dengan Pilpres 2009 dan 2004:
1) Ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja partai politik dan calon presiden,
2) Rendahnya kualitas penyelenggaraan pemilu, dan
3) Kurangnya sosialisasi dan edukasi politik bagi masyarakat.
Untuk mengurangi angka Golput di masa depan, perlu adanya perbaikan dari sisi penyelenggara, peserta, maupun pemilih pemilu.