Leo Wattimena lahir pada tanggal 29 Juli 1925 di Ambon, Maluku.
Ia merupakan salah satu anggota AURI yang ikut dalam serangan udara pertama AURI pada tahun 1947.
Saat itu, ia menjabat sebagai komandan skuadron Cureng dan bertanggung jawab atas perawatan dan operasi pesawat-pesawat Cureng.
Leo Wattimena terus berjuang melawan Belanda hingga Agresi Militer Belanda II pada tahun 1948.
Ia juga ikut dalam Operasi Trikora pada tahun 1961 untuk membebaskan Irian Barat dari Belanda.
Pada tanggal 18 Desember 1961, ia gugur dalam sebuah misi pengeboman di Biak bersama dengan tiga rekannya.
Atas jasa-jasanya, Leo Wattimena dianugerahi gelar pahlawan nasional pada tahun 1964 oleh Presiden Soekarno.
Ia juga diabadikan sebagai nama Bandar Udara Pattimura di Ambon dan Akademi Angkatan Udara di Yogyakarta.
Selain itu, ia juga menjadi tokoh utama dalam film Guntur Soekarno Putra yang dirilis pada tahun 2019.
Leo Wattimena adalah salah satu contoh dari banyak penerbang AURI yang berani mengorbankan jiwa dan raga demi kemerdekaan Indonesia.
Mereka mewariskan semangat juang dan profesionalisme yang harus diteladani oleh generasi muda Indonesia.
Mereka juga membuktikan bahwa pesawat-pesawat legendaris seperti Cureng, Guntei, dan Hayabusa tidak hanya sekadar alat, tetapi juga simbol dari kebanggaan dan kecintaan terhadap tanah air.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR