Salah satu pusaka yang paling menarik perhatian adalah kebo bule atau kerbau bule yang berjumlah enam ekor.
Kebo bule ini merupakan keturunan dari Kebo Kyai Slamet, sebuah pusaka yang diberikan oleh Bupati Ponorogo kepada Paku Buwono II pada abad ke-18.
Kebo bule ini diyakini memiliki keistimewaan dan kekuatan gaib yang dapat melindungi Keraton Surakarta dari segala mara bahaya.
Semua peserta kirab menggunakan pakaian warna hitam sebagai simbol kesedihan dan penyesalan atas dosa-dosa yang telah dilakukan.
Pakaian hitam juga melambangkan kekosongan diri yang siap menerima hal-hal baru yang lebih baik.
Selama prosesi kirab berlangsung, tidak satupun peserta kirab mengucapkan satu patah kata, hal tersebut memiliki makna perenungan diri terhadap apa yang sudah dilakukan selama setahun ke belakang.
Kirab Pusaka, Tradisi yang Tetap Lestari
Kirab pusaka merupakan salah satu tradisi Jawa yang tetap lestari hingga saat ini.
Kirab pusaka menunjukkan bahwa masyarakat Jawa masih menghargai dan menjaga warisan budaya dari para leluhur.
Kirab pusaka juga menjadi salah satu daya tarik wisata bagi masyarakat luas yang ingin menyaksikan kekayaan dan keindahan budaya Jawa.
Kirab pusaka juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan antara Keraton Surakarta dengan masyarakat sekitarnya.
Baca Juga: Masyarakat Kerajaan Mataram Kuno Telah Memiliki Sikap Toleransi Tinggi, Ini Buktinya
Dalam kirab pusaka, tidak hanya terlibat abdi dalem keraton, tetapi juga masyarakat umum yang ingin ikut berpartisipasi.
Kirab pusaka juga menjadi ajang silaturahmi antara Keraton Surakarta dengan Pura Mangkunegaran, yang merupakan cabang dari Keraton Surakarta.
Meskipun kirab pusaka di Keraton Surakarta dan Pura Mangkunegaran sering dilakukan pada hari yang berbeda, hal tersebut tidak mengurangi makna dan tujuan dari kirab pusaka itu sendiri.
Kirab pusaka di kedua keraton tersebut tetap memiliki kesamaan dalam hal penghormatan kepada leluhur dan doa untuk keselamatan bangsa Indonesia.
Kirab pusaka adalah tradisi yang patut kita lestarikan dan apresiasi sebagai bagian dari kekayaan budaya bangsa Indonesia.
Kirab pusaka juga mengajarkan kita untuk selalu bersyukur, bertaubat, dan berharap menjadi lebih baik di masa depan.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR