Nyi Ageng Serang merupakan anak perempuan dari Pangeran Natapraja, penguasa wilayah terpencil dari Kerajaan Mataram tepatnya di Serang.
Meskipun merupakan putri bangsawan, ia dikenal dekat dengan rakyat.
Setelah dewasa, ia juga tampil sebagai salah satu panglima perang untuk melawan penjajah.
Yang sangat menonjol dari perjuangannya adalah kemahirannya dalam krida perang.
Nyi Ageng Serang mengikuti pelatihan kemiliteran dan siasat perang bersama dengan para prajurit pria.
Menurut keyakinannya, selama ada penjajahan di bumi pertiwi, maka ia harus siap tempur untuk melawan para penjajah.
Nyi Ageng Serang merupakan salah satu keturunan dari Sunan Kalijaga.
Dia juga memiliki keturunan seorang pahlawan nasional, yaitu Ki Hajar Dewantara.
Pada 1755 sampai 1830, masyarakat belum mendengar arti emansipasi.
Di mana kedudukan wanita saat itu berbeda dengan sekarang.
Namun, Nyi Ageng Serang berbeda, ia merupakan seorang pejuang wanita yang maju melawan Belanda dalam Perang Diponegoro pada 1825 sampai 1830.
Peperangan pertama yang ia ikuti adalah bersama dengan ayahnya, Pangeran Natapraja.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR