Intisari-online.com - Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan rencana ambisiusnya jika terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia pada Pilpres 2024 mendatang.
Rencana tersebut adalah memindahkan makam Pangeran Diponegoro, salah satu pahlawan nasional yang berjuang melawan penjajah Belanda, dari Makassar ke Yogyakarta.
Prabowo mengungkapkan rencana tersebut saat menjadi pembicara dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di UpperHills Convention Hall, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (13/7/2023).
"Di sini, di kota ini, ada makam Pangeran Diponegoro. Yang dibuang dari daerah asalnya. Tak ada salahnya kita berpikir. Tentunya dengan seizin rakyat Sulawesi Selatan. Apa tidak ada baiknya, kita kembalikan makamnya Pangeran Diponegoro ke kampung halamannya. Dengan seizin rakyat Sulawesi Selatan, kita kembalikan beliau ke kampung halamannya sendiri," kata Prabowo dalam sambutannya.
Prabowo merasa bangga jika warga Sulawesi Selatan memberikan izin dan dukungan jika makam Pangeran Diponegoro dipindahkan ke tanah asalnya.
Ia mengatakan bahwa ia memiliki mimpi untuk melakukan hal tersebut.
"Saya punya satu pemikiran dengan seizin rakyat Sulawesi Selatan kita kembalikan beliau ke kampung halamannya," ujarnya.
Pangeran Diponegoro merupakan putra tertua Sultan Hamengkubuwono III, raja Kesultanan Yogyakarta.
Ia dikenal sebagai pemimpin Perang Jawa atau Perang Diponegoro yang berlangsung dari tahun 1825 hingga 1830 melawan Belanda.
Perang tersebut berakhir dengan penangkapan Pangeran Diponegoro oleh Belanda pada tanggal 28 Maret 1830 di Magelang.
Ia ditipu oleh Jenderal Hendrik Merkus de Kock yang mengundangnya untuk berunding dengan dalih menghormati statusnya sebagai pangeran.
Baca Juga: Letjen TNI Tarub, Lulusan Akmil 1965 yang Pernah Menjadi Senior Prabowo Subianto
Setelah ditangkap, Pangeran Diponegoro beserta istri dan pengikutnya diasingkan oleh Belanda ke Manado, Sulawesi Utara.
Kemudian, ia dibawa ke Makassar, Sulawesi Selatan, dan ditahan di Benteng Rotterdam.
Pangeran Diponegoro meninggal dunia pada tanggal 8 Januari 1855 di Benteng Rotterdam.
Ia dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga Karaeng Pattingalloang, salah satu bangsawan Bugis yang bekerja sama dengan Belanda.
Tanggapan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X menanggapi rencana Prabowo memindahkan makam Pangeran Diponegoro dengan mengatakan bahwa hal tersebut tidak perlu dilakukan.
"Kalau saya enggak usah," kata Sultan saat ditemui wartawan di Kota Yogyakarta, Jumat (14/7/2023).
Sultan beralasan bahwa masyarakat di Makassar menghargai dan menjaga makam Pangeran Diponegoro dengan baik.
Ia juga mengatakan bahwa pemindahan makam tidak akan mengubah sejarah dan perjuangan Pangeran Diponegoro.
"Pangeran Diiponegoro di sana juga dihargai oleh masyarakat. Masyarakat di Makassar juga menjaga saya kira tidak perlu harus diputar (dipindah) ke Jogja, masyarakatnya menghargai di sana," ujar dia.
Baca Juga: Sosok Prabowo Subianto Pernah Jadi Ajudan Soeharto Hingga Jadi Menantu dan Menteri Pertahanan