Intisari-online.com - Pangeran Diponegoro adalah salah satu pahlawan nasional yang melawan penjajahan Belanda.
Ia memimpin Perang Jawa yang terjadi di tanah Jawa pada tahun 1825-1830.
Ia merupakan putra dari Sri Sultan Hamengku Buwono III yang lahir di Yogyakarta pada tanggal 11 November 1785.
Namun saat meninggal, Pangeran Diponegoro tidak dimakamkan di Yogyakarta sebagai tempat kelahirannya, melainkan di Makassar.
Hal ini disebabkan oleh penangkapan dan pengasingan Pangeran Diponegoro oleh Belanda setelah perang berakhir.
Pangeran Diponegoro ditangkap oleh Jenderal de Kock dengan tipu muslihat saat hendak bernegosiasi di Magelang pada tanggal 28 Maret 1830.
Kemudian dibawa ke Batavia dan diasingkan ke Manado.
Pada tahun 1835, pengasingan Pangeran Diponegoro dipindahkan ke Benteng Rotterdam di Makassar.
Di kota Angin Mamiri ini, Pangeran Diponegoro menjalani pengasingan selama hampir 25 tahun dengan pengawasan yang sangat ketat.
Ia wafat pada tanggal 8 Januari 1855 akibat penyakit usus buntu.
Pangeran Diponegoro dimakamkan di Kompleks Kampung Jawa, tepatnya di Kelurahan Melayu, Kecamatan Wajo, Makassar.
Baca Juga: Ingin Dipindah Prabowo Subianto, Ini Alasan Makam Pangeran Diponegoro Berada di Makassar
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR